
– Konselor Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman, Per Rasmussen dan Jonas Dallinger, di dampingi rombongan dari GIZ menyambangi Kabupaten Kapuas Hulu. Rombongan tamu jauh tersebut langsung diterima Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, Kamis (03/06/2021).
Pada kesempatan itu, Bupati memperkenalkan Kapuas Hulu kepada tamunya. Di mana Kapuas Hulu merupakan Kabupaten yang terletak di paling hulu Kalimantan Barat dengan luas 29.842,03 kilometer persegi atau kurang lebih 20,34 persen dari luas Provinsi Kalbar.
Selain itu, Bupati yang karib disapa Sis tersebut juga menyampaikan bahwa wilayah ujung timur Kalbat ini terletak di hulu sungai Kapuas yang memiliki panjang 1.144 kilometer. Kapuas Hulu 56,21 persen dari luas wilayahnya adalah kawasan konservasi dalam bentuk taman nasional dan hutan lindung.
“Kapuas Hulu juga termasuk wilayah Heart of Borneo dan kabupaten ini juga ditetapkan sebagai the Man and Biosphere ICC MAB-UNESCO,” jelas Bupati dalam sambutannya.
Bupati Sis mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bersinergi dengan pemerintah pusat dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada. Namun pemerintah daerah sendiri memiliki keterbatasan dalam menyelenggarakannya.
“Kita keterbatasan dalam SDM, anggaran serta sarana dan prasarana. Sehingga dibutuhkan dari lembaga NGO maupun stakeholder lainnya untuk mewujudkannya,” lugasnya.
Sementara itu, berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk meningkat pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat, pemerintah daerah dapat melaksanakan kerja sama dengan pihak mana pun dengan tetap berpegang pada asas disentralisasi dan otonomi daerah.
“Oleh karena itu, kami menyambut baik kerja sama dan dukungan pemerintah Jerman yang diwakili oleh GIZ untuk turut mengelola sumber daya yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu untuk mewujudkan tata guna lahan yang berkelanjutan,” tuturnya.
Sis juga memaparkan, kerja sama ini merupakan sebuah upaya bersama dalam pengelolaan, pemberdayaan dan pelestarian sumber daya yang ada di Kapuas Hulu.
“Kami berharap melalui kesepakatan bersama (MoU) yang dilaksanakan ini menghasilkan dampak positif untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kapuas Hulu, khususnya di bidang pertanian dan perkebunan yang menjadi program GIZ SASCI,” harap Sis.
Adapun tujuan penandatanganan MoU antara Pemkab Kapuas Hulu dengan GIZ adalah tentang dukungan terhadap pelaksanaan pendekatan yurisdiksi dalam mewujudkan tata guna lahan berkelanjutan. Di mana berfokus pada rantai pasok pertanian berkelanjutan yang dapat diverifikasi dan bebas deforestasi di Kabupaten Kapuas Hulu. (rin)
Discussion about this post