Jurnalis.co.id – Wakil Bupati Sintang Sudiyanto SH mendampingi Yessy Melania, Anggota Komisi IV DPR RI ke Kebun Edukasi milik Komunitas Petani Milenial Sintang di Desa Kunyai Kecamatan Sungai Tebelian pada Jumat (11/06/2021).
Kehadiran Yessy Melania sebagai Anggota Komisi IV DPR RI asal Kalimantan Barat untuk Kunjungan Kerja dan melaksanakan kegiatan safari Gerakan Mari Makan Ikan (Gemarikan) kepada para petani milenial.
Turut hadir Ir Veronika Ancili, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Sintang, Ketua Komunitas Petani Milenial Kabupaten Sintang, Juwita.
Saat melakukan Kunker ke Kebun Edukasi milik Komunitas Petani Milenial di Desa Kunyai Kecamatan Sungai Tebelian, Yessy Melania dan Sudiyanto melakukan penanaman pohon, pemberian paket bantuan dan meninjau aneka tanaman yang ada di kebun tersebut.
Sudiyanto menyampaikan sangat mendukung perluasan gerakan masyarakat makan ikan dalam rangka menurunkan angka stunting dan gizi buruk di Kabupaten Sintang.
“Terima kasih kepada Ibu Yessy Melania yang sudah datang ke Sintang dan memberikan bantuan olahan ikan kepada ibu-ibu di sini. Semoga bantuan ini bisa membantu pemenuhan akan gizi dan protein masyarakat kami yang berasal dari ikan. Semoga mampu juga memperkuat imun tubuh dan memperbaiki sumber daya manusia,” katanya.
Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani, menjadi jawaban yang tepat untuk memenuhi gizi keluarga. Rata-rata konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Sintang adalah 38 kilogram per tahun per orang.
“Tapi ini kan angka rata-rata, artinya masih ada yang di bawah itu. Mari kita konsumsi ikan sebanyak-banyaknya untuk kesehatan kita,” ajaknya.
Ikan memiliki kandungan protein yang tinggi. Seperti mengandung kolesterol rendah, asam lemak, dan omega 3. Ikan mudah mengolahnya dan tentu murah serta mudah diperoleh masyarakat.
“Produksi ikan di Kabupaten Sintang memang masih sangat rendah. Tahun 2019, tingkat produksi ikan di Kabupaten Sintang mencapai 3.123 ton. Namun ditahun 2020 turun sebanyak 13 persen menjadi 2. 718 ton dengan angka konsumsi 38 kilogram per orang per tahun,” jelasnya.
Angka konsumsi ini jauh d ibawah rata-rata konsumsi ikan nasional yakni 55 kilogram per orang per tahun. Wabup berharap kampanye gemarikan terus dilakukan.
“Karena manfaatnya yang sangat besar bagi terpenuhnya asupan gizi masyarakat,” tutup Wabup Sintang.
Yessy Melania menyampaikan di tengah pandemi Covid-19 semua kegiatan harus dibatasi, namun juga harus dilaksanakan untuk memajukan masyarakat. Gemarikan harus terus diedukasikan kepada masyarakat untuk mengatasi stunting dan pemenuhan gizi. Stunting menjadi masalah besar di Kalimantan Barat.
“Saya juga membawa makanan tambahan untuk bayi dan ibu hamil yang akan saya bagikan selain produk olahan ikan,” terangnya.
Yessy berjanji akan terus menyuarakan kepentingan Kalimantan Barat di pemerintah pusat. Untuk itu, dia minta dukungan masyarakat Kalbar untuk memberikan data dan informasi yang perlu disampaikan di pemerintah pusat.
“Kita kaget, soal ikan belidak yang masuk kategori ikan yang dilindungi melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. Kita ingin agar Permen itu dievaluasi, karena sudah menimbulkan reaksi di tengah masyarakat,” tuturnya.
Potensi ikan lokal juga banyak yang perlu dikembangkan dan perlu dibantu oleh pemerintah pusat. Seperti ikan semah dan ikan arwana. Pemerintah pusat sudah merencanakan akan membangun Kampung Semah di Kapuas Hulu untuk membudidayakan ikan semah secara massal dan menyelamatkan ikan lokal ini.
“Untuk kegiatan gemarikan ini, melalui bantuan olahan ikan ini, saya berharap ini bisa membantu penerima bantuan,” ucapnya.
“Saya memberikan apresiasi aktivitas Kompas Sintang dan mudah-mudahan ke depan saya bisa membantu kegiatan petani milenial Sintang. Semoga kebun edukasi ini bisa menjadi contoh dan tempat belajar para peminat dunia pertanian,” tambah Yessy Melania. (Ful)
Discussion about this post