– Kecelakaan tunggal Bus DAMRI tujuan Pontianak – Putussibau di Jalan Lintas Selatan Kecamatan Kalis Kabupaten Kapuas Hulu pada Senin (05/07/2021) sekitar pukul, 04.00 WIB lantaran sopir mengantuk. Saat insiden tersebut bus dikemudikan Tanto (50).
Bus DAMRI yang kecelakaan ini memiliki dua sopir, yakni Bambang (50) dan Tanto (50). Keduanya silih berganti kemudikan bus sepanjang perjalanan menuju Kapuas Hulu. Ketika di Sintang, bus dikendarai Tanto.
Bus dengan tujuan Bumi Khatulistiwa ke Bumi Uncak Kapuas itu terdapat 18 penumpang. Insiden terjadi tepat pukul 04.00 WIB, bus menghantam pagar salah satu jembatan di Jalur Lintas Selatan.
“Bruaaaaaarkkk. Saya terkejut. Saya langsung menutup kepala saya dengan tangan, takut reruntuhan kaca menimpa saya,” cerita Bambang salah seorang sopir DAMRI nahas itu ketika ditemui sejumlah wartawan di Terminal Kedamin, Senin (05/07/2021) siang.
Bambang mengatakan sebelum terjadinya kecelakaan, ia tidur di belakang bus. Tiba-tiba ia terkejut. Bunyi hantaman bus terdengar begitu nyaring sekali, sehingga ia terbangun.
“Saat itu saya hanya mendengar suara rekan saya yang sedang mengendarai (Tanto, red) meminta tolong,” kisahnya.
“Ada sekitar 3 atau 4 kali, Tanto minta tolong,” sambung Bambang.
Sementara untuk penumpang lainnya, kata Bambang, tidak terdengar suara apapun.
“Hening saja, terdiam. Mungkin saking terkejutnya atas kecelakaan itu,” ulasnya.
Bambang menuturkan kejadian kecelakaa begitu cepat.
“Nabrak pagar jembatan, terus nyunsep, posisi berdiri miring gitu,” katanya.
Berdasarkan cerita Tanto, lanjut Bambang, insiden kecelakaan bukan karena ada kerusakan mesin atau onderdil pada bus. Melainkan lantaran ngantuk.
“Tanto bilang dia ngantuk, sekejap saja, terus terjadilah musibah itu,” ungkapnya.
“Kerusakan bagian depan begitu parah. Alhamdulillah tidak ada korban dalam kecelakaan itu. Penumpang selamat. Dan bus sudah dievakuasi sekitar pukul 13.00 WIB,” timpal Bambang
Bambang menyatakan saat ini penumpang sudah pulang semua. Sementara untuk rekannya Tanto beristirahat. Akibat musibah itu, dada Tanto mengalami sedikit nyeri karena menghantam setir.
“Saya mengetahui kecelakaan karena disebabkan oleh mengantuk, karena Tanto menceritakan kepada saya,” tutup Bambang. (rin)
Discussion about this post