– Informasi bohong alias hoaks jika ditelan mentah-mentah menimbulkan dampak dahsyat. Salah satu contoh yang menjadi korban hoaks adalah pemilik Toko Tita Putussibau.
Super market yang berada di Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Hulu ini dihantam hoaks 18 karyawan positif Covid-19. Padahal informasi yang beredar tersebut tidak benar. Akibat berita bohong tersebut pemilik Toko Tita mengaku mengalami kerugian operasional. Pasalnya, sejak hoaks 18 karyawan positif Covid-19 beredar, Toko Tita menjadi sepi.
“Informasi hoaks itu beredar, begitu juga langsung sepi pengunjung kita,” kata Bustami Fardimin, pemilik Toko Tita ditemui awak media di kediamannya, Rabu (07/07/2021).
Bustami membeberkan sebenarnya yang positif virus corona bukan karyawan Toko Tita. Melainkan SPG yang ditugaskan di toko miliknya. Kemudian, delapan orang yang terpapar Covid-19 adalah keluarga SPG.
“Ini informasi saya dapatkan langsung dari Dinas Kesehatan,” jelasnya.
Lantas mengapa Toko Tita ditutup sementara? Dijelaskan Bustami, setelah mengetahui adanya SPG yang terpapar Covid-19, dia langsung mengambil kebijakan untuk menghentikan operasional tokonya sementara waktu.
“Jadi kita tutup bukan karena karyawan kita positif corona. Tapi itu kebijakan saya, mengantisipasi agar tidak ada yang terpapar setelah diketahui ada SPG positif corona,” ucapnya.
Bustami menjelaskan seluruh karyawannya berjumlah 60 orang sudah dilakukan swab antigen. Serta sudah diminta untuk melakukan vaksin selama penghentian sementara operasional tokonya.
“Kita juga selama penutupan sementara setiap harinya menyemprotkan disinfektan di lokasi toko,” ungkapnya.
Butami akan membuka Toko Tita lagi apabila semua dipastikan aman. Dan seluruh karyawannya sudah divaksin Covid-19.
“Kita akan buka kembali setelah aman dan seluruh karyawan divaksin,” pungkas Bustami. (rin)
Discussion about this post