– Bupati Sanggau bersama Forkompimda hadiri ritual adat Nosu Minu Podi XVII di rumah Betang Raya Dorik Mpulor, Jalan Sanggau – Bodok, Desa Sungai Mawang, Kecamatan Kapuas, Rabu (07/07/2021). Ritual adat ini digelar Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau.
Turut hadir Wakil Bupati sekaligus Ketua DAD Sanggau Yohanes Ontot. Hadir pula seluruh jajaran DAD Kabupaten, para ketua DAD Kecamatan, Temengung Adat dan para tokoh masyarakat adat di Kabupaten Sanggau.
Bupati yang juga Ketua Dewan Pembina DAD Kabupaten Sanggau ini menyampaikan, ritual adat Nosu Minu Podi bertujuan untuk meminta keselamatan dan kesejahteraan, termasuk dari ancaman wabah Covid-19.
“Sejarah mengapa pemerintah daerah bersama DAD mendorong adat istiadat kita ini dilakukan tiap tahun karena masyarakat kita selalu melaksanakan gawai yang secara khusus di beberapa sub suku menyebutnya Nosu Minu Podi,” katanya.
Inti ritual ini adalah untuk meyakinkan atau wujud rasa sukur atas usaha yang dilakukan dalam satu tahun. Baik di bidang pertanian maupun lainnya.
“Sehingga tahun depan diharapkan lebih baik lagi dalam mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan,” ujarnya.
Bupati menyampaikan dalam ritual adat Nosu Minu Podi, juga didoakan secara adat dan melalui agama mengharapkan Kabupaten Sanggau segera terbebas dari Covid-19.
“Pesan saya kepada masyarakat Dayak untuk mendukung program pemerintah mematuhi protokol kesehatan. Orang Dayak harus menjadi inisiator dan motor penggerak untuk mengajak orang mematuhi protokol kesehatan,” ucap Paolus Hadi.
Sementara itu, Ketua DAD Kabupaten Sanggau Yohanes Ontot mengingatkan kepada masyarakat adat dayak untuk patuh dengan ajakan dan nasehat-nasehat yang disampaikam pemerintah dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Saya tegaskan, jajaran DAD harus memberikan dukungan sepenuhnya terhadap apa yang sudah diputuskan pemerintah. Jangan sampai malah kita menjadi beban masyarakat lainnya. Oleh karena itu saya sudah mengimbau kepada para Ketua-Ketua DAD untuk menjadi corong menjelaskan tekait protokol kesehatan ini,” ujarnya.
Yohanes Ontot, mengatakan ritual ini sebagai salah satu upaya DAD bekerjasama dengan pemerintah daerah memberikan keselamatan dan kesejahteraan, terutama terkait penanganan Covid-19.
“Kepada warga masyarakat dayak saya minta agar memahami kondisi saat ini dimana kita sedang dilanda wabah Covid-19. Jangan ada yang ego, apalagi menganggap dirinya kebal dari wabah, itu tidak boleh,” pungkas Ontot. (faf)
Discussion about this post