– Untuk memastikan keterisian tempat tidur (BOR) dan persedian oksigen, Satgas Covid-19 Kabupaten Kubu Raya langsung bergerak cepat meninjau RSUD Kubu Raya, Rabu (04/08/2021) di Rasau Jaya.
Pascaditetapkan Kabupaten Kubu Raya masuk zona merah wilayah risiko tinggi penyebaran Covid-19, Bupati Muda Mahendrawan menilai, satu di antara sebab berpengaruhnya terhadap zona adalah tingkat BOR yang mulai tinggi. Karena di RSUD Kubu Raya hanya memiliki 16 bed ditambah adanya lonjakan pasien menjadi 13 orang, sehingga BOR-nya juga meningkat.
“Hari ini ada 5 pasien yang sembuh, sehingga pasien tinggal 8 orang dari sebelumnya 13 orang. Tentunya secara otomatis data BOR-nya juga akan turun, yang mana hari ini dari 86 persen menjadi 50 persen,” kata Bupati saat meninjau RSUD bersama Dandim 1207/Pontianak Kolonel Infanteri Jajang Kurniawan dan Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Marijan.
“Insya Allah besok juga banyak pasien yang sembuh, sehingga tingkat kesembuhan cukup tinggi dibandingkan tingkat ketertularan (positif rate) dan kita juga sudah menambah bed menjadi 20,” tambah Muda.
Bupati yang juga sebagai Ketua Satgas Covid-19 Kubu Raya ini menilai, hal yang paling terpenting tracing-nya dipercepat, supaya masyarakat tidak perlu panik. Selain itu, Pemkab Kubu Raya juga mempercepat vaksinasi yang sudah dilakukan selama ini.
“Vaksinasi massal dosis kedua di kantor Bupati dan seterusnya akan dijadwalkan kembali. Mudah-mudahan vaksinnya bisa benar-benar cepat terdistribusi dengan baik. Insya Allah kita siap, karena vaksinator kita semuanya sudah siap dari seluruh jajaran tenaga kesehatan,” katanya.
Menurut Muda, zonasi itu bersifat fluktuatif. Saat ini ada 11 desa berstatus zona merah dan 4 desa oranye. Sedangkan 103 desa lainnya relatif kuning dan hijau.
“Kita juga mengapresiasi masyarakat yang sadar melakukan swab sendiri, karena hal itu untuk mendeteksi dan mengidentifikasi supaya lebih efektif lagi,” ujar Bupati.
Muda menjelaskan, langkah yang dilakukan ini cepat, tepat dan tidak menimbulkan kepanikan. Kedepannya melalui jajaran Kodim 1207/Pontianak dan Polres Kubu Raya bersama Kepala Puskesmas juga akan melakukannya lebih optimal lagi terhadap desa yang masuk zona merah.
“Upaya penguatan Prokes kepada warga dan pelaku usaha juga terus dijalankan dan lebih dioptimalkan lagi dengan langkah penertiban yang setiap hari dilakukan Satpol PP bersama TNI/Polri di lapangan dengan terus menerus memberikan pemahaman dan penertiban ke warga setiap waktu,” ucapnya.
Muda menemabahkan, edukasi dan pemahaman itu juga dilakukan jajaran tenaga kesehatan di wilayah kerja masing-masing dengan upaya promosi kampanye Prokes keliling yang selama ini dijalankan lebih dioptimalkan. Terutama di desa-desa zona merah dan oranye.
“Vaksinasi juga akan lebih kita gencarkan lagi dan meneruskan vaksinasi yang sudah dilakukan selama ini dengan pola sebaran vaksinasi massal di desa-desa,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Dandim 1207/Pontianak Kolonel Infanteri Jajang Kurniawan mengatakan, saat ini Satgas Covid-19 Kubu Raya langsung melakukan penanganan dan melakukan berbagai alternatif dengan menambah jumlah BOR dengan harapan bisa menurun kembali.
“Selain itu, kami juga melaksanakan rapat koordinasi terkait meningkatnya kasus Covid-19 di daerah ini dengan melakukan pendampingan dan kita kejar dari rumah ke rumah dengan cara 3T (Testing, Tracing dan Treatment) yang selanjutnya kita identifikasi,” katanya.
Dandim menambahkan, jika ditemukan ada warga yang terkonfirmasi virus corona berdasarkan data yang ada, maka Satgas Covid-19 Kubu Raya segera melakukan treatment, pengobatan, pengawasan dan berikan penjelasan agar warga tersebut harus di isolasi.
“Selain itu kami juga mengedukasi kepada warga sekitar, yang terpapar Covid-19 ini hanya dirinya sendiri dan tidak boleh terhubung dengan orang lain,” ujarnya.
Dandim menjelaskan, Satgas Covid-19 Kubu Raya juga melaksanakan penebalan. Tim tracing yang awalnya hanya Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Nakes dipertebal lagi sebanyak mungkin.
“Sehingga penebalan ini nantinya akan menyentuh langsung sampai ke tingkat RT-RT dan door to door. Lebih cepat, lebih banyak maka akan lebih bagus dan efisien,” jelasnya.
Dandim menilai, penebalan ini akan menyasar langsung ke masyarakat. Sehingga lebih banyak lagi treasingnya, pengawasannya dan eduksinya.
“Penebalan ini akan langsung mendatangi setiap rumah tangga sehingga pencegahan dan penurunannya akan lebih optimal,” tutup Dandim. (sym)
Discussion about this post