– Hampir dua tahun belajar online, para pelajar SMP di Kabupaten Kubu Raya sambut gembira pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. PTM ini dipantau langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kubu Raya, M Ayub di beberapa sekolah negeri yang ada di kabupaten tersebut, Kamis (09/08/2021).
Sebagai Kepala Disdikbud, Ayub ingin memastikan secara langsung pelaksanaan PTM terbatas di lapangan. Karena aturan dan edarannya sudah disampaikan beberapa waktu lalu.
Kunjungannya di SMP Negeri 1 Rasau Jaya, Ayub berinteraksi secara langsung dengan siswa yang mendapatkan jadwal masuk pada jam pertama. Sambil meninjau kondisi bangunan di SMP Negeri 1 Rasau Jaya.
Ayub melontarkan pertanyaan kepada beberapa siswa. “Bagaimana, senang ndak belajar secara tatap muka,” tanya Ayub kepada siswa kelas VII yang saat itu baru berada di kelas.
Secara spontan dan sedikit canggung, siswa menjawab dengan kalimat singkat. “Senang Pak, bisa belajar di sekolah dan tatap muka langsung dengan guru,” jawab Amanda, siswa SMP N 1 Rasau Jaya kelas VII dengan wajah gembira.
Sambil melakukan peninjauan, Ayub tak lupa menyarankan agar siswa dan guru terus menjaga protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.
“Jaga Prokes di sekolah, di rumah maupun di lingkungan sekitar. Siapa lagi yang akan menjaga kalau bukan kita bersama,” tegas Ayub.
Melihat kondisi yang ada, Ayub menaruh harapan jika secara konsisten Kubu Raya dan masyarakatnya bisa menjaga kondisi agar status penyebaran tidak memberatkan, tentu pembelajaran tatap muka bisa terus dilaksanakan.
“Ada apresiasi yang saya lihat di sini terkait pelaksanaan PTM Terbatas, kita melihat antusias sekolah dan guru tetap berada pada jalur yang sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” ungkap Ayub.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kabid pembinaan SMP, Sy. M. Firdaus juga melakukan peninjauan PTM Terbatas di SMP Negeri 3 Sungai Raya, dari pantauan yang dilakukannya, Firdaus menilai manajerial yang diterapkan pihak sekolah untuk melakukan penataan kelas dan jumlah siswa sudah berjalan dengan baik.
“Kita melihat ada sebuah sistem yang dijalankan, sehingga proses pembelajaran tetap berjalan, walaupun dengan waktu dan jumlah siswa yang terbatas. Tapi secara umum semua berjalan sesuai dengan edaran yang telah disampaikan,” tutur Firdaus.
Tak hanya itu, Firdaus juga menyampaikan sejak dimulai PTM terbatas, monitoring dan evaluasi terus dilakukan secara terjadwal oleh unsur Disdikbud.
“Dengan turun langsung ke lapangan kita tahu kondisi dan persoalan yang terjadi. Tentu dengan demikian, solusi yang kita siapkan bisa diterapkan,” kata Firdaus. (sym)
Discussion about this post