– Kabupaten Kapuas Hulu kembali dilanda banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya air sungai Kapuas. Hingga hari ini banjir masih belum surut bahkan terus mengalami kenaikan.
Banjir kali ini pun dirasakan masyarakat paling besar dibanding dengan banjir yang terjadi tahun 2020.
“Jika dibandingkan dengan banjir tahun 2020, saya rasa ini paling besar. Karena airnya tiba-tiba masuk secara cepat,” kata Dahlia, warga Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, Minggu (03/10/10).
Dahlia mengatakan, untuk ketinggian air saat ini sudah mencapai dua meter. Atas musibah ini, dirinya bersama keluarganya pun memilih mengungsi.
“Sekitar pukul 21.30 WIB kami mengungsi ke rumah tetangga,” ucap perempuan beranak dua ini.
Dijelaskannya, banjir juga membuat sejumlah fasilitas umum terendam. Belum lagi aliran listrik dipadamkan dari tadi malam.
Lanjut Dahlia, untuk tahun 2021 ini, di Putussibau sudah dua kali mengalami kebanjiran. Bulan Agustus kemarin juga banjir, namun tidak tinggi.
“Waktu itu air masuk dalam rumah hanya semata kaki saja dan cepat surut,” ucapnya.
Dirinya berharap agar banjir kali ini cepat surut dan bisa kembali lagi ke rumahnya.
“Gara-gara banjir ini kita jadi kewalahan dan capek mengemaskan barang dan membersihkan rumah,” tuturnya.
Warga lainnya, Watan mengatakan ini merupakan banjir kedua yang terjadi di tahun 2021. Namun banjir ini tampaknya lebih besar dibanding kemarin.
“Jika dibanding tahun 2020 pun ini banjirnya lumayan besar,” ucapnya.
Watan mengaku heran dan bingung kenapa banjir sekarang begitu cepat. Padahal bulan Agustus lalu Putussibau sudah mengalami banjir.
“Dulu banjirnya 10 tahun sekali dan surutnya pun cepat. Sekarang banjirnya untuk tahun ini sudah dua kali. Ada apa sebenarnya,” tanyanya.
Lanjut Watan, hingga saat ini banjir belum menunjukan airnya surut. Justru makin naik, meskipun secara perlahan.
“Mudah-mudahan air cepat surut sehingga aktivitas masyarakat kembali normal,” tuturnya.
Perlu diketahui untuk sementara banjir yang terjadi bukan hanya di Kota Putussibau saja, namun sejumlah kecamatan juga mengalami kebanjiran. Banjir membuat akses jalan maupun fasilitas umum terganggu, sehingga membuat aktivitas masyarakat lumpuh. (opik)
Discussion about this post