Booming pada tahun 1990-an membuat jenis permainan ini kembali eksis di era sekarang. Apalagi kalau bukan Tamiya. Anak-anak tahun 90-an yang kini menjadi dewasa kembali bernostalgia dengan mobil mini 2/4 wheels drive (2/4wd) tersebut.
Achmad Mundzirin, Pontianak
PARA Racer Tamiya tahun 1990-an di Kota Pontianak kembali eksis dengan mobil yang fenomenal dalam serial Let’s and Go itu. Mulai dari perakitan hingga sampai modifikasi, suku cadang hingga lintasan/sirkuit pun disiapkan. Para pecinta Tamiya pun berkumpul.
Cafe Tyga Perampat menjadi tempat perkumpulan para racer dewasa yang bernostalgia dengan Tamiyanya. Di cafe inilah sirkuit disediakan. Walau bukan kanak-kanak lagi, mereka masih ingat betul bagaimana mensetting Tamiya sebaik mungkin, agar stabil dan tetap dapat melaju kencang.
Fanel salah satu racer/pecinta Tamiya dari dari Tim Tiga. Fanel menceritakan dirinya kembali memainkan hobinya ini berawal dari nongkrong dengan teman-temannya semasa waktu SMA. Di mana satu di antaranya sudah ada yang memainkan kembali Tamiya ini.
“Saya melihat teman, dan itu seperti memberikan flasback semasa kecilnya,” ungkap Fanel saat ditemui di Cafe Tiga Perampat.
“Ketika melihat, jiwa seperti kembali ke tahun 90-an,” sambungnya. Di mana saat itu Fanel pun berniat kembali untuk memainkan hobinya semasa kecil tersebut.
Harus diakui permainan yang satu ini tentu mengguncang jiwa anak-anak tahun 90-an saat itu,. “Ini kan booming banget di tahun 90-an, kawan-kawan ang masa kecilnya pada saat itu, pasti ingin sekali memmiliki mobil ini,”ujarnya.
Fanel mengatakan, setelah memiliki niat untuk kembali memainkan Tamiya, akhirnya ia sharing-sharing lagi dan mengecek regulasi berkaitan dengan Tamiya tersebut. Benar terjadi perubahan, sehingga Ia beserta temannya moba belajar kepada mereka yang sudah memulai duluan.
“Kita temkan kelas-kelasnya, karena ada berbagai kelas mulai dari yang standat hingga pro,” katanya.
Alhasil setahun terlewatkan, pecinta semakin bertambah memainkan permainan ini. Di mana satu orang itu memiliki 3 sampai 6 unit Tamiya.
“Yang booming itu untuk seri saat ini, jenis semi speed, ada juga jenis lain tergantung kelasnya,” terang Fanel.
Bagi yang ingin begabung, dirinya mengatakan bahwa pencita Tamiya di khususnya Cafe Tiga Perampat ini untuk dipersilakan, lantaran tidak ada batasan.
“Kita welcome dan care. Di tim ini bagi yang mau join bebas, yang penting asyik aja,” bebernya.
Fanel memastikan pecinta permainan di tahun 90-an ini, pasti akan merasa kembali seperti anak-anak. Tak sedikit yang saling ajak untuk memainkan permainan ini.
“Ibaratnya ngeracun. Yok main lagi. Terus ada yang bilang juga boleh ni main lagi, dan keseruannya itu memang serasa di tahun 90-an,” katanya.
Ditambahkannya, untuk turnamen sendiri saat ini masih bersifat lokal (Pontianak, red). “Next kedepan jika ada di luar, kita akan bakal main keluar. Kalau untuk kabupaten pernah, misalnya di Mempawah,” jelasnya lagi.
Harga Rp150 Ribu – Rp5 Juta
Untuk harga per unit Tamiya ini sendiri berkisar di angka Rp150 ribu sampai Rp3 juta, bahkan hingga Rp5juta.
“Kalau standar ya sekitar Rp250 ribu, ini udah standar,” kata Fanel.
Jadi untuk memainkan Tamiya tidak perlu atau bersyarat harus mahal, yang penting dibawa asyik saja, karena ini merupakan hobi. Terlagi para pecinta yang ada di Tim Tiga begitu care dengan pecinta yang lain, selain berdiskui tentunya menjalin tali silaturahmi.
“Jadi kita open aja dan selalu berdiskusi untuk memainkan hobi ini,” ujarnya.
“Jadi datang saja jika kawan-kawan di sana memiliki Tamiya atau ingin memainkan Tamiya di basecam kami. Kita akan welcome kepada siapa pun yang datang, terlagi permainan ini tidak melihat usia,” tuntas Fanel.
Pentingnya Suku Cadang
Agar performa Tamiya yang dimiliki berkualitas, tentu harus menyiapkan suku cadangnya. Pasalnya, ini salah satu bagian yang terpenting ketika memainkan hobi ini. Tio, salah seorang racer dan pecinta Tamiya memahami betul secara teknis dalam penanganan mobil mainan ini.
Menurut Tio, persiapan sebelum bermain wajib melakukan pemeriksaan terhadap mesin Tamiya. Selanjutnya meyiapkam charger dan dis charger.
“Yang penting charger. Kalau dis charger itu yakni untuk menakar voltase baterai yang didinginkan sesuai mesin,” jelasnya.
Lanjut Tio, dinamo juga merupakan paling penting, karena mempengaruhi cepat dan lambatnya Tamiya. Ketika Tamiya Lamban, maka naikan rasio gear nya. Ketika terjadi kecepatan dinamo menurun, maka rasio gear nya dinaikan.
“Ada tiga tingkatan gear. Kalau saya biasa gunakan gear speed,” jelasnya.
Dirinya pun menyarankan untuk tak merakit, melainkan membeli dinamo di pabrikan Tamiya.
“Karena kita ketahui dahulunya itu digulung sendiri. Jadi saran saya ikutin produk Tamiya,” terang Tio.
Selain itu, perawatan juga perlu dilakukan. Yakni dengan meggunakan semprotan kontak liner.
“Biasanya teman-teman Tamiya sediakan ini menyemprot kumparan serta mesinnya, selain itu semprotan ini juga akan menjadi pelumas,” jelasnya.
Dinamo sangat banyak jenisnya. Sehingga ada dinamo yang tidak disarankan untuk digunakan. Begitu juga dengan sasisnya.
“Kemudian pastikan juga gear box terpasang dengan benar. agar Putaran dinamo tidak terhambat. Kemudian ban juga ada jenis-jenisnya,” bebernya.
Tio pun siap membagi ilmunya bagi siapapun yang ingin sharing atau diskusi berkaitan dengan teknis Tamiya. Mulai dari suku cadang dan perawatan Tamiya itu sendiri. Jadi jangan ragu untuk datang di lantai dua Cafe Tiga Perampat untuk memainkan tamiya yang anda miliki.
Pertemuan para racer atau pecinta Tamiya tidak dapat ditentukan. Bagi yang sudah bekerja dapat meluangkan waktu saat tidak ada kesibukan. Dipastikan pula setiap minggu ada pertemuan para racer Tamiya ini, bahkan ada beberapa kali pertemuan.
Di Cafe Tiga Perampat ini lah para Racer dan pecinta Tamiya berkumpul. Untuk diskusi, sharing, latihan serta mamainkan Tamiya. Namun yang paling rutin pada hari Sabtu dan Minggu. Ada pun hari lain dilakukan pada malam hari. Jadi bawa Tamiya anda dan mainkan, rasakan sensasinya seperti kembali di tahun 90-an.
Tentunya kecintaan terhadap mainan ini tidak bisa dinilai dengan materi yang dikeluarkan. Melainkan ada kepuasan tersendiri yang dapat mengembalikan seperti anak-anak. Selain itu juga belajar, melatih kemampuan dalam mempraktekan ilmu fisika yang kuat kaitanya dalam mensetting dan memainkan Tamiya. Ini benar-benar menjadi keseruan bagi para pecinta tamiya. (*)
Discussion about this post