– Bupati Sambas Satono melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Desa Sarang Burung Danau, Kecamatan Jawai, Minggu (30/10/2021). Selain panen buah naga, Bupati mendengar aspirasi petani.
Bupati Satono mengatakan, panen buah naga tersebut dalam rangka mendukung Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) di lokasi perkebunan milik petani milenial. Sehingga hal tersebut dapat memicu petani milenial agar terus berinovasi dan dapat meningkatkan perekonomian para petani.
“Saya harap petani milenial di Desa Sarang Burung Danau ini terus bertambah dan berinovasi dalam mengembangkan kebunnya. Sehingga produksi bisa dilakukan berkelanjutan guna mendukung Gerakan Tiga Kali Ekspor,” kata Satono saat hadir didampingi Kepala OPD Pemkab Sambas dan Camat Jawai.
Berdasarkan hasil kajian intensif Dinas Pertanian tanaman yang sangat bagus untuk dibudidayakan di Kecamatan Jawai adalah tanaman pangan dan holtikultura. Salah satunya adalah buah naga. Satono menginginkan buah naga menjadi unggulan warga Desa Sarang Burung Danau. Sehingga menjadi ikon Kabupaten Sambas dan penghasil buah naga.
Selain itu buah naga, Desa Sarang Burung Danau memiliki kadar kemanisan 8 persen.
Sementara Ketua Gapoktan Maju Bersama, Aspar menjelaskan, dengan hadirnya Bupati Sambas ke Desa Sarang Burung Danau dapat menyerap aspirasi dan keluh kesah petani secara langsung. Sehingga dapat secara langsung mencari solusi yang tepat. Selain itu, mengingat lahan di daerah tersebut merupakan lahan gambut dan sangat rawan kebakaran, maka masyarakat berharap Bupati menangani masalah tersebut.
“Karena kita semua ketahui bahwa lahan gambut itu sangat rawan kebakaran. Jadi mudah-mudahan dengan hadirnya pak Bupati ke sini bisa melihat dan mendengar langsung keluhan masyrakat di Desa Sarang Burung Danau dan langsung mengambil sikap dengan memberikan solusi yang konkret,” terangnya.
Aspar menyebutkan ada beberapa permasalahan yang dihadapi petani di Desa Sarang Burung Danau. Di antaranya adalah mengeruk parit yang dangkal, sehingga Bupati diharapkan memberikan bantuan berupa eksavator. Selain itu, keluhannya adalah terkait dengan kebutuhan air, jadi petani mengharapkan bantuan pompa air.
“Mudah-mudahan pak Bupati ke depannya bisa memberi kami bantuan excavator untuk mengeruk parit yang sudah dangkal sekeliling areal perkebunan, kemudian untuk mengatasi masalah kebutuhan air untuk tanaman kami harap ada bantuan pompa air,” harap Aspar. (gun)
Discussion about this post