– Pada 21 – 27 November 2021 ini, Provinsi Kalimantan Barat akan kedatangan tamu dari Provinsi Papua dan Papua Barat. Tidak kurang 18 orang dari Timur Indonesia ini akan menginjakkan kaki di Bumi Khatulistiwa. Mereka akan belajar tentang tata kelola kehutanan.
“Benar, kita akan kedatangan tamu dari Papua dan Papua Barat sebanyak 18 orang. Kita akan sambut sebaik mungkin agar nanti tidak mengecewakan,” kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kalbar, Amung Hidayat saat memimpin rapat penyambutan tamu dari Papua di kantornya, Rabu (17/11/2021).
Kedatangan 18 orang Papua dan Papua Barat ingin tukang pengalaman dan pengetahuan terkait pengelolaan hutan. Papua dan Papua Barat memiliki areal hutan yang luas. Begitu juga dengan Kalbar, sama-sama memiliki areal hutan luas. Namun, dalam hal tata pengelolaan hutan, jelas berbeda-beda.
“Kita tidak tahu kenapa mereka belajar soal tata kehutanan sampai ke Kalbar. Tentu di mata mereka ada sesuatu yang menarik dilakukan Kalbar dalam tata kelola hutan. Apa yang telah kita lakukan selama ini tentu akan kita presentasikan di hadapan mereka nanti,” jelas Amung.
Hari Minggu ini (21/11/2021), rombongan dari Papua dan Papua Barat akan mendarat di Bandara Supadio. Mereka akan menginap di Hotel Mercure. Mulai esoknya, mereka akan mengadakan pertemuan dengan jajaran Pemprov Kalbar yang terkait dengan perhutanan. Mereka juga akan diajak mengunjung Galeri KPH di Jalan Sutoyo. Di galeri ini juga berkantor Pokja REDD+ Kalbar.
“Selama empat hari, mereka akan diajak berkeliling di Pontianak dan Kubu Raya. Setelah itu, mereka akan berangkat menuju Sukadana, Kayong Utara. Seminggu di Kalbar mereka akan banyak belajar soal tata kelola hutan,” tambah Amung.
Hadir dalam rapat itu, Ketua Pokja REDD+ Kalbar, Prof Dr Ir Gusti Hardiansyah. Ia menambahkan, Papua dan Papua bersama enam provinsi di Indonesia tergabung dalam Governor’s Climate and Forest (GCF) Task Force. Kalbar juga masuk dalam organisasi yang berpusat di Amerika Serikat itu. Kemudian, Papua dan Papua Barat juga memiliki lembaga adhoc REDD+ mirip Kalbar, Pokja REDD+.
“Kita akan banyak sharing soal pengelolaan hutan termasuk juga dalam pengendalian iklim. Semoga kehadiran teman-teman dari Papua dan Papua Barat nanti bisa menambah kekuatan kita dalam pengelolaan hutan dan perubahan iklim,” kata Prof Gusti. (ros)
Discussion about this post