– Wakil Bupati (Wabup) Sambas Fahrur Rofi menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) IV Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sambas dan Seminar Keperawatan bertajuk ‘Perawat Hebat, Masyarakat Sehat, Menuju Sambas Berkemajuan’ pada 27 – 28 November 2021 di Aula Kantor Bupati Sambas.
Fahrur Rofi mengatakan perawat punya beban kerja yang berat di masa pandemi Covid-19, sama halnya dengan tenaga kesehatan lain. Sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi, perawat harus tangguh dan selalu sehat agar terus iklas melayani masyarakat. Ia berharap PPNI mampu melakukan yang terbaik agar masyarakat dapat terlayani dengan baik dan maksimal.
“PPNI sebagai organisas profesi harus selalu kompak, solid, profesional dan ikhlas dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kita tahu dalam visi misi Sambas Berkemajuan, di mana program kesehatan menjadi salah satu program unggulan yakni PROSESAR. Program itu tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada dukungan dari perawat di Kabupaten Sambas. Saya ucapkan terimakasih setinggi-tingginya atas dedikasi dan dukungannya selama ini terhadap program PROSESAR,” kata Fahrur Rofi.
Fahrur Rofi memberikan apresiasi terhadap perawat yang ada di kabupaten Sambas, ia juga mengingatkan agar tetap siaga terlebih lagi menjelang hari libur nasional. Oleh karena itu, diharapkan perawat agar melakukan komunikasi dengan baik, guna menghindari lonjakan Covid-19 pasca hari libur nasional.
“Itu semua tidak lepas dari kerja keras perawat di Kabupaten Sambas. Saya minta teman-teman perawat siaga menjelang hari libur nasional akhir tahun ini, kita tidak ingin ada lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sambas. Karena pengalaman tahun lalu, secara nasional kasus positif naik di akhir tahun. Mudah-mudahan dengan koordinasi dan komunikasi yang baik, Sambas terhindar dari lonjakan kasus positif Covid-19,” ungkap Fahrur Rofi.
Wabup Fahrur Rofi mengatakan, Pemda Sambas sedang berupaya semaksimal mungkin agar jumlah perawat dan beban kerjanya bisa proporsional. Tahun depan kata dia, Pemda Sambas ingin ada kebijakan yang memberikan kewenangan untuk daerah agar bisa memudahkan perawat untuk lulus CPNS dan P3K. Hal itu dilakukan mengingat di masa Pandemi Covid-19 perawat harus bekerja lebih keras.
“Perawat ini sangat berat kerjanya di masa pandemi Covid-19. Tapi apakah hak nya sudah setimpal dengan beban kerja yang mereka hadapi itu harus kita cermati dengan bijak. Pemda sedang berupaya semaksimal mungkin, dalam menyiapkan formasi CPNS dan P3K, tahun depan kita ingin ada kebijakan untuk mempermudah perawat jadi pegawai negeri. Karena memang sudah banyak keluhan yang saya dengar, banyak perawat yang belum lolos CPNS dan P3K karena formasi yang terbatas,” jelas Fahrur Rofi.
Wabup Fahrur Rofi berharap, aspirasi para perawat di Sambas bisa terealisasi tahun depan. Dia menyadari banyak keluhan tentang hak-hak perawat yang belum dan terlambat dibayarkan. Untuk itu dia minta Dinas Kesehatan agar fokus dan memprioritaskan hak perawat jangan sampai terlambat dibayarkan.
“Kami juga menyadari banyak keluhan dari kawan-kawan tentang TPP, kita hari ini sedang dihadapkan dengan situasi sulit, tapi tidak menutup kreatifitas kita untuk saling menguatkan. Kita sedang berupaya untuk mencari slot lain agar hak yang belum diberikan tersebut bisa terpenuhi,” kata Fahrur Rofi.
Wabup Fahrur Rofi tegas meminta Dinas Kesehatan untuk fokus menangani masalah gaji dan tunjangan para tenaga medis terutama perawat, jangan sampai terlambat dibayarkan. Sebab di masa pandemi Covid-19 saat ini, hak perawat sangat penting sebagai apresiasi dan menjaga semangat mereka dalam melayani masyarakat.
“Saya minta jangan ada lagi tunjangan dan hak-hak lainnya yang terlambat untuk perawat. Saya minta Kepala Dinas dan para Kepala Bidang di Dinas Kesehatan, fokus tangani tunjangan dan gaji para tenaga medis ini, jangan sampai terlambat haknya disalurkan, itu paling penting. Karena perawat adalah garda terdepan, maka apresiasinya harus setimpal untuk menjaga semangatnya,” pungkasnya. (gun)
Discussion about this post