– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau menggelar sosialisasi Kabupaten/Kota Sehat di aula Bappeda setempat, Senin (06/12/2021). Kegiatan dibuka Staf Ahli Bupati Sanggau Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Shopiar Juliansyah.
Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Rudi Anshari. Tampak hadir Sekretaris Dinas Kesehatan Sanggau H M Saleh, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sanggau Libertus Toto Martono, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sanggau Sudarsono, Kasat Pol PP Sanggau Viktorianus dan Kasat Binmas Polres Sanggau AKP Priyono.
Shopiar dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep dan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.
“Harapannya, seluruh perangkat pemerintah yang ada dapat ikut serta menggerakkan masyarakat agar mempraktikkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat),” katanya.
Shopiar menyebut, setiap dua tahun sekali diadakan penilaian dan diberikan Swasti Saba untuk Kabupaten/Kota Sehat dari Presiden Republik Indonesia yang diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yakni penghargaan Padapa, Wiwerda dan Wistara.
Dia bilang, ada 10 tatanan yang dinilai dalam penyelenggaraan KKS. Pertama pemukiman, sarana dan prasarana umum, kedua kehidupan masyarakat sehat mandiri, ketahanan pangan, ketiga pasar dan keempat pendidikan.
“Empat tatanan ini masuk dalam kelompok tatanan wajib,” ungkap Shopiar.
Kemudian, lanjut dia, penilaian pada kelompok tatanan pilihan. Pertama kehidupan sosial yang sehat dan penanganan bencana, kedua terkait transportasi dan tata tertib lalu lintas jalan, ketiga perkantoran, perindustrian (IKM) dan UMKM, kelima pariwisata dan keenam kota pintar atau smart city.
Kabupaten/Kota Sehat merupakan program unggulan yang menjadi agenda dua tahunan Kementerian Kesehatan. Dasar penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat adalah Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan, Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor: 1138/MENKES/PB/VIII/2005.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Sanggau H M Saleh mengatakan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat ini mengakomodasi dan mengkoordinasikan berbagai program di tingkat kabupaten yang didukung oleh peran serta aktif masyarakat.
Kegiatan ini merupakan wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya, berpartisipasi menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat.
Pada prinsipnya, ia menjelaskan, program Kabupaten/Kota Sehat bukan hanya milik sektor kesehatan saja. Namun merupakan milik semua instansi yang ada di daerah, yang nantinya dapat mendekatkan program-program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat.
Saleh menyampaikan, dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan perlu adanya upaya pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga maupun di lingkungan masing-masing.
“Dengan adanya keluarga berkembang dan berkualitas, maka kuantitas penduduk dengan sendirinya dapat dikendalikan, akan melahirkan mobilitas penduduk yang menjadi sumber daya manusia mandiri,” ucapnya.
Saleh menambahkan, Kabupaten/Kota Sehat merupakan suatu pendekatan yang meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mendorong terciptanya kualitas lingkungan fisik, budaya dan produktivitas serta perekonomian yang sesuai dengan kebutuhan wilayah daerah. (DD)
Discussion about this post