– Kejadian banjir yang melanda Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu beberapa waktu yang lalu merupakan kejadian terparah sepanjang sepuluh tahun terakhir. Dimulai dari Kabupaten Kapuas Hulu pada pertengahan Oktober 2021 hingga merambat ke Kabupaten Sanggau.
Berdasarkan data prakiraan cuaca BMKG, tingginya intensitas hujan dan meluapnya sungai Kapuas menjadi penyebab utama tingginya genangan air. Keselamatan warga menjadi terancam terutama di saat-saat seperti ini.
PT PLN (Persero) UP3 Sanggau melakukan pemadaman bertahap untuk mengurangi dampak serius dari banjir seperti korsleting listrik dan risiko warga tersengat listrik.
“Ini merupakan SOP yang harus kami patuhi dan lakukan, karena keselamatan jiwa warga menjadi prioritas utama kami saat bencana banjir terjadi,” ungkap Manager PLN UP3 Sanggau, Gurit Bagaskoro, Sabtu (18/12/2021).
Menjelang akhir November 2021, banjir di Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu mulai surut secara perlahan. sehingga warga yang terdampak dan yang sudah mengungsi bisa kembali membersihkan rumah dan memulai kehidupan mereka seperti biasa lagi.
Demi mengutamakan kenyamanan warga, PLN UP3 Sanggau menyalakan listrik secara bertahap di lokasi terdampak banjir. Hingga Rabu (08/12/2021), sebanyak 32.518 rumah warga yang terdampak padam akibat banjir telah kembali menyala 100 persen.
“Secara bertahap kami juga memulihkan 252 gardu distribusi yang sebelumnya terpaksa dipadamkan akibat banjir. Langkah pemadaman ini perlu dilakukan agar tidak terjadi korselting listrik sehingga membahayakan jiwa warga dari resiko tersengat aliran listrik,” jelas Gurit.
Untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir, hingga saat ini PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN telah menyalurkan bantuan paket sembako dengan total bantuan senilai ratusan juta rupiah untuk warga yang terdampak banjir.
Ke depan, untuk mengantisipasi hal tersebut, PLN UP3 Sanggau telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dampak pemadaman yang meluas. Seperti menaikkan posisi gardu listrik menjadi lebih tinggi dan aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menaikkan posisi stop kontak agar tidak terendam banjir.
“Selain itu, untuk memudahkan keluhan pelanggan, kami menyediakan posko-posko gangguan dan keluhan yang tersebar di setiap unit layanan PLN setempat,” pungkas Gurit. (m@nk)
Discussion about this post