– Lokasi transmigrasi yang ada di Kalis Dusun Sampak UPT 18 Kabupaten Kapuas Hulu ada juga dibangun 50 rumah untuk warga lokal. Rumah-rumah tersebut dibangun pada era Presiden Joko Widodo, tepatnya tahun 2016.
Dari 50 bangunan rumah hanya ditempati oleh satu Kepala Keluarga (KK) saja. Cuma keluarga Junaidi yang masih bertahan.
“Saya di sini dari tahun 2016. Rumah transmigrasi ini dibangun zaman pak Jokowi,” kata Junaidi, satu-satunya warga transmigrasi yang bertahan, Jumat (24/12/2021).
Junaidi menyampaikan banyak masyarakat transmigrasi lokal memilih keluar karena masalah jalan belum adanya pengerasan alias masih gambut.
“Kalau ada anak yang sekolah di saat musim hujan, agak susah pergi karena masalah jalan ini,” ujarnya.
“Dulu pernah ada orang sakit susah keluar, karena akses jalan keluar kesini itu susah, apalagi mobil tidak bisa masuk,” sambung Junaidi.
Junaidi mengatakan dirinya bertahan tinggal di rumahnya ini bekerja menanam nanas, buah naga dan lainnya.
“Saya harap terutama masalah jalan ini dapat diperbaiki terutama diberi tanah merah dululah,” ucap Junaidi.
Matlidan Ketua RT 12 Dusun Sampak UPT 18 mengatakan 50 rumah transmigrasi untuk masyarakat lokal yang dibangun tahun 2016 tersebut masih masuk dalam wilayahnya.
“Dulu pernah warga transmigrasi lokal menempati rumah-rumah tersebut, mereka memilih keluar karena masalah jalan belum ada pengerasan,” ujarnya.
Saat ini, kata Matlidan, hanya ada satu Kepala Keluarga saja yang memilih bertahan tinggal di lokasi tersebut.
“Dulu itu pernah ada orang sakit dipandu jalan kaki untuk keluar dari rumahnya,” ungkapnya.
Jika melihat rumah tersebut, lanjut Matlidan, sayang juga rasanya tidak ditempati. Artinya pemerintah sudah membuang uang untuk pembangunan rumah tersebut.
“Kita harap masalah rumah tersebut ada solusinya dan bisa ditempati,” harap Matlidan.
Senada, Anggota BPD Nanga Kalis Syaiful Bahri juga menyayangkan rumah-rumah tersebut tidak ditempati.
“Harapan kita kepada pemerintah dapat diselesaikan masalah yang ada seperti, jalan listrik air dan lainnya,” pungkas Syaiful. (opik)
Discussion about this post