JURNALIS.co.id – Sudah 20 tahun lebih masyarakat Nanga Embaloh Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu menunggu jalan mereka bisa dilewati seperti kecamatan lainnya.
Setiap musim Pemilu, ruas jalan Nanga Embaloh – Manday ini selalu dijadikan jualan politik bagi para calon Bupati, Dewan hingga Gubernur baik tingkat Kabupaten hingga Pusat. Sehingga masyarakat setempat mengancam untuk tidak mengikuti Pemilu 2024 alias Golput.
“Kalau ada musim Pemilu, isu jalan Nanga Embaloh untuk dibangun selalu dimainkan,” kata Ram, Warga Desa Nanga Embaloh, Kamis (06/02/2022).
Pria berusia 46 tahun ini menyampaikan, hingga hari jalan d itempat mereka belum tembus, padahal masyarakat sangat mendambakan jalan tersebut bisa tembus.
“Kalau jalan Nanga Embaloh itu terbuka, maka mata usaha kami bisa terbuka. Kami membawa hasil alam ke Kota Putussibau biayanya pun akan lebih murah ketimbang dengan angkutan sungai,” ujarnya.
Lanjut Ram, selama ini masalah rawa dijadikan alasan pemerintah kabupaten sulit untuk membangun jalan Nanga Embaloh.
“Kalau masalah rawa bukan dijadikan alasan untuk tidak membangun jalan Embaloh. Apakah Embaloh itu bukan masuk wilayah Kapuas Hulu,” jelas Ram.
Ujak, warga Nanga Embaloh lainnya mengatakan masyarakat sangat mengharapkan adanya pembukaan jalan tersebut. Karena masyarakat sudah lama menanti adanya pembangunan jalan di tempatnya.
“Kami di Nanga Embaloh itu hanya menjadi korban janji palsu politik,” ucapnya.
Maka dari itu, kata Ujak, jika sudah masuk Pemilu 2024 jalan tempat mereka tak kunjung dibangun, maka pihaknya tidak akan mau ikut Pemilu 2024.
“Kecamatan Embaloh Hilir ini satu-satunya kecamatan tidak ada jalan dibanding kecamatan lain,” ungkapnya.
Lanjut Ujak, jika jalan Nanga Embaloh ini terbuka, maka dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat setempat sungguh besar.
“Jika jalan dibuka akan berdampak ekonomi sangat besar bagi perekonomian, terutama dalam biaya angkut,” jelas Ujak.
Ditambahkan Hermansyah, warga Nanga Embaloh juga mengancam jika jalan Nanga Embaloh tidak dibangun maka masyarakatnya akan Golput pada Pemilu 2024.
“Kami sudah sangat lama menunggu jalan tempat kami itu tembus, namun hingga sekarang tak kunjung tembus,” ucap Hermansyah.
Tahun Ini Tidak Dianggarkan
Sementara Muhammad Kharbi, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Sumber Daya Air Kapuas Hulu menyampaikan bahwa tahun ini tidak ada pembangunan jalan Nanga Embaloh – Manday.
“Tahun ini kita tidak ada anggaran untuk menangani jalan Nanga Manday – Nanga Embaloh,” tuturnya.
Pria disapa Bobi ini mengatakan, ruas jalan Nanga Manday – Nanga Embaloh masih tersisa 11 kilometer lagi yang harus ditangani untuk tembus. Untuk penanganan 11 Km jalan ditambah jembatan kayu diruas tersebut butuh dana Rp26 miliar.
“Ruas jalan tersebut sudah ada dalam rencana kerja dinas PU namun karna keterbatasan anggaran tahun ini belum dapat dilaksanakan,” pungkas Bobi. (opik)
Discussion about this post