JURNALIS.co.id – Kasus pasien meninggal dunia akibat lamban penanganan lantaran tidak ada petugas UGD Puskesmas Meliau sudah ditindaklanjuti Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau.
“Kasus adanya pasien yang terlambat dilayani di Puskesmas Meliau sudah ditindaklanjuti oleh Dinkes,” kata Kepala Dinkes Sanggau Ginting, Selasa (01/02/2022).
Ginting menegaskan kasus tidak ada petugas UGD merupakan kelalaian yang fatal. Pasalnya, UGD harus siap melayani 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
“Tidak ada istilah libur pelayanan UGD, karena kasus-kasus UGD bisa terjadi kapan saja seperti kecelakaan, keracunan dan penyakit gawat darurat lainnya,” ujarnya.
Menurut Ginting, lamanya waktu respons (waktu tanggap) petugas UGD menjadi sangat penting. Karena yang namanya gawat darurat berkaitan dengan keselamatan nyawa pasien.
“Kejadian Puskesmas Meliau sudah kita tindaklanjuti, sudah kita usulkan evaluasi pimpinan Puskesmas. Harapan kita kejadian ini tidak terulang kembali,” tegas Ginting.
Untuk itu, kata dia, Dinkes Sanggau juga akan melaksanakan evaluasi lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan untuk dibenahi secara komprehensif.
“Dinkes sebenarnya telah mengunjungi Puskesmas Meliau tersebut tiga hari sebelum kejadian terkait aduan masyarakat,” jelasnya.
“Tenaga Puskesmas terbatas, ada tugas tambahan vaksinasi tidak boleh menjadi alasan mengabaikan pelayanan kesehatan lainnya, terlebih pelayanan UGD,” sambung Ginting.
Sebelumnya, kejadian pasien meninggal dunia lamban ditangani petugas medis Puskesmas Meliau diposting akun Facebook Bandy Cellcom pada Minggu (30/01/2022).
“Pasien meninggal tanpa penanganan dari pihak Puskesmas Kecamatan Meliau. Perawat dan Dokter tidak ada sama sekali bertugas, Puskesmas ibarat rumah kosong tanpa berpenghuni,” tulisnya.
Menurut akun Bandy Cellcom, semakin hari pelayanan Puskesmas Meliau kian memburuk. Kecamatan terbesar kedua setelah Kecamatan Kapuas di Kabupaten Sanggau itu bangunan Puskesmasnya tidak layak.
“Tidak seperti daerah lain, alat medis sangat minim dan tidak layak digunakan, dan lain-lain,” cuitnya.
Masih dalam postingan Bandy Cellcom, sudah kesekian kalinya pengaduan dirinya ke Dinkes Sanggau, tetapi hasil nihil.
“Ada apa sebenarnya? ke mana lagi kami mengadu. Mohon pihak terkait yang bisa membantu kami warga yang awam ini,” tulisnya.
“Mari kawan-kawan dan warga khususnya di Kecamatan Meliau kita bersama-sama berjuang demi majunya pelayanan kesehatan di sini. Toh, kita juga yang merasakan bersama-sama,” gugah Bandy Cellcom dalam postingannya.
Dalam postingannya akun Bandy Cellcom juga menampilkan pasien laki-laki yang meninggal dunia di Puskesmas Meliau. Berdasarkan Kartu Pelajar yang diunggah, pasien merupakan siswa SMK Bina Bangsa kelahiran 07 Agustus 2003.
Saat berita ini ditayangkan, postingan akun Bandy Cellcom mendapat sebanyak 245 tanggapan dengan 175 komentar dan 90 kali dibagikan. (DD)
Discussion about this post