JURNALIS.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah berkunjung ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Kedatangan Bupati Jaya Samaya Monong dan Wakil Bupati Efrensia LP Umbing beserta rombongan disambut langsung oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono didampingi Sekretaris Daerah Kota Pontianak Mulyadi di Ruang Pontive Center, Senin (14/02/2022).
Bupati Gunung Mas, Jaya Samaya Monong mengatakan, kedatangan jajaran Pemkab Gunung Mas ini dalam rangka kaji tiru capaian-capaian maupun keberhasilan yang dilakukan oleh Pemkot Pontianak.
“Ada dua hal yang kami pelajari dari Pemkot Pontianak, yakni pembangunan waterfront city dan produk unggulan UMKM yang ada di Kota Pontianak,” ujarnya.
Menurutnya, produk UMKM yang ada di Kota Pontianak sudah terbukti keunggulannya dengan meraih penghargaan Natamukti selama lima kali. Dengan keberhasilan tersebut, ia menilai sudah sepatutnya Pemkab Gunung Mas melakukan kaji tiru ke Kota Pontianak untuk meningkatkan produk UMKM di daerahnya.
“Sehingga ini menjadi alasan kami untuk memilih Kota Pontianak sebagai tempat kaji tiru,” sebutnya.
Kemudian terkait keberadaan waterfront di Kota Pontianak, pihaknya menilai hal itu bisa menjadi bahan kajian untuk diterapkan di Kabupaten Gunung Mas. Apalagi secara geografis, antara Kota Pontianak dengan Kabupaten Gunung Mas memiliki kemiripan, yakni sama-sama memiliki sungai yang menjadi andalan daerah itu. Kalau di Pontianak memiliki Sungai Kapuas, di Kabupaten Gunung Mas ada Sungai Kahayan.
“Kemiripan ini sangat memungkinkan bagi kami untuk membangun waterfront sebagaimana yang ada di Kota Pontianak,” imbuh Jaya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, kunjungan rombongan Pemkab Gunung Mas adalah untuk melakukan kaji tiru dalam membangun kota ditengah keterbatasan APBD. Dua objek yang menjadi bahan kaji tiru, yakni produk unggulan UMKM dan waterfront.
“Perkembangan UMKM di Kota Pontianak sudah mulai dilirik oleh daerah-daerah di luar Kalbar, salah satunya Kabupaten Gunung Mas,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Edi juga menyampaikan bagaimana pihaknya melibatkan masyarakat untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan, misalnya dengan kesediaan lahannya dibebaskan untuk pembangunan. Dengan dibangunnya kawasan tersebut, tentunya akan meningkatkan nilai-nilai aset milik masyarakat yang ada di lokasi yang dibangun tersebut.
“Sehingga bisa meningkatkan semangat masyarakat untuk membangun,” imbuhnya. (prokopim)
Discussion about this post