JURNALIS.co.id – Banyak nelayan yang mengeluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar. Akibatnya, para nelayan terpaksa tidak dapat melaut.
“Berdasarkan pengakuan para nelayan banyak Stasiun Pengisian Bahan bakar untuk Nelayan (SPBN) yang sudah lama tidak beroperasi. Ini tentu sangat disayangkan,” kata Wakil Ketua DPRD Kalbar Suriansyah kepada wartawan, Kamis (07/04/2022).
Melihat kebutuhan para nelayan, Suriansyah berharap, pemerintah mengambil kebijakan untuk memenuhi kebutuhan BBM subsidi.
“Kami mengimbau pemerintah untuk melonggarkan kuota BBM subsidi, baik untuk kepentingan nelayan maupun transportasi lainnya,” tuturnya.
Selain untuk solar nelayan, Suriansyah juga memerhatikan transportasi lain yang membutuhkan BBM subsidi. Ketika pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kalbar 2021, terungkap bahwa solar juga menjadi penyebab pupuk subsidi langka.
“Truk yang mengangkut pupuk subsidi itu tidak mendapatkan solar. Sehingga distribusinya menjadi terhambat,” ujarnya.
Kondisi ini tentunya sangat disayangkan, karenanya peran pemerintah termasuk Pertamina sangat penting untuk mengatasi persoalan ini.
“Itu tentu harus menjadi perhatian pemerintah. Harus ada kebijakan fundamental. Kalau tidak, itu akan menghambat laju kemampuan kita untuk meningkatkan perekonomian,” pungkas Suriansyah. (lov)
Discussion about this post