JURNALIS.co.id. Antrean dump truck bermuatan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang hendak bongkar di PT Fajar Saudara Kusuma (FSK) Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas mengular sepanjang sekitar satu kilo meter, Rabu (27/04/2022). Bahkan ada yang antre hingga dua malam lamanya.
Fitriadi, salah seorang sopir dump truck pengangkut TBS mengaku sudah dua hari dua malam antre untuk bongkar di PT FSK. Pasalnya, masih banyak truk yang bongkar muat TBS di PT FSK.
“Saya di sini sudah antre selama dua hari dua malam, dengan antrean panjang sampai sekarang pun masih belum sampai ke tempat pembongkaran TBS” kata Fitriadi.
Dijelaskan dia, antrean ini lantaran harga TBS yang tiba-tiba anjlok. Namun berbeda dengan PT FSK yang berani membeli dengan harga tinggi.
“Ini karena Harga TBS anjlok, kemarin harga di FSK berani ambil harga terendah, tapi sekarang waktu anjlok, FSK malah berani ambil dengan harga tinggi,” jelasnya.
Menurut Fitriadi, setelah dua hari mengantre di PT FSK, harga sawit masih sangat tinggi. Perbandingan dengan perusahaan lain mencapai hingga Rp500. Namun setelah dua hari mengikuti antrean harga sawit terus menurun. Sementara PT FSK masih membeli lebih tinggi dari perusahaan lainnya.
“Pas hari pertama saya antre, FSK mengeluarkan harga Rp3.300, itu selisih Rp500 dengan PT lain. Terus besoknya turun Rp2.950, dan sekarang Rp2.780. Walaupun terhitung turun, tapi PT FSK masih dikatakan harga beli tertinggi saat ini,” ungkapnya.
Mengingat PT FSK berani membeli dengan harga lebih tinggi, para pengangkut TBS menyerbunya. Hal itu dapat dilihat dari antrean yang hampir mencapai satu kilometer panjangnya. Truk pengangkut TBS yang datang tidak hanya dari Kabupaten Sambas, tapi juga daerah lain seperti Semalantan, Panjingan, Singkawang, Sajingan, Sanggau Ledo dan lainnya.
Akhirnya pihak PT FSK tidak lagi menerima antrean baru. Apalagi yang sampai ikut mengantre di luar pagar. Pasalnya, jika antrean terus bertambah, maka pembongkaran sawit tidak akan selesai hingga lebaran tiba. Terlebih waktu perayaan hari raya Idul Fitri 1443 H semakin dekat.
“Hari ini PT FSK sudah tidak menerima lagi tambahan antrean, khususnya yang berada di luar pagar, mungkin karena kebanyakan, takut tidak selesai-selesai mengingat sebentar lagi lebaran,” terang Fitriadi.
Fitriadi berharap dapat melakukan bongkar muat sawit pada hari tersebut. Pasalnya jika dirinya belum bisa melakukan bongkar muat, maka ia terpaksa menginap lagi di PT FSK menjadi tiga hari tiga malam. Dirinya juga mensyukuri setelah sekian lama mengikuti antrean dirinya masih masuk dalam hitungan. (gun)
Discussion about this post