JURNALIS.co.id – Bupati Sambas Satono didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Sambas, Yunisa Satono, menghadiri kegiatan silaturahmi Tumpahan Salok Urang Sambas ke-I di Istana Alwatziekhoebillah Kesultanan Sambas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Senin (16/05/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Barat Subhan Nur dan Pangeran Ratu Muhammad Tarhan selaku tuan rumah, Wakil Bupati Sambas periode 2016- 2021, Hairiah.
Hadir juga Ketua MUI Kabupaten Sambas, Sumarin Asmawi, selaku penceramah, sejumlah Anggota DPRD Sambas, dan Kota Singkawang, para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh kerabat Keraton Alwatziekhoebillah Kesultanan Sambas.
Dalam sambutannya, Bupati Satono mengatakan, Pemda Sambas sangat mendukung kegiatan silaturahmi berbagai elemen masyarakat yang dikemas dalam agenda Tumpahan Salok perdana di Istana Alwatziekhoebillah Kesultanan Sambas tersebut. Dia minta agar kegiatan tersebut dilakukan setiap tahun.
“Saya minta kegiatan Tumpahan Salok ini diagendakan tiap tahun, nanti Bupati pasti akan mensupport. Saya minta kegiatan selanjutnya juga diramaikan. Libatkan elemen masyarakat lebih banyak lagi supaya perputaran ekonomi kita lebih hidup,” katanya.
Bupati Satono mengatakan, pemerintah Kabupaten Sambas dan Provinsi Kalbar tahun 2022 akan membangun Waterfront City di depan Istana Alwatziekhoebillah Kesultanan Sambas, dan Rumah Budaya Melayu di Jalan Saing Rambi depan SPBU Pertamina.
Dia mengatakan, jika keduanya sudah selesai dibangun nanti, tentunya secara tidak langsung akan mendukung kegiatan silaturahmi Tumpahan Salok Urang Sambas tersebut.
“Kalau sudah jadi Waterfront City, Rumah Budaya Melayu, secara tidak langsung kegiatan Tumpahan Salok ini bisa lebih meriah, ada yang jualan dan sebagainya. Bisa dikemas dengan kegiatan inti satu hari, dan dilanjutkan dengan festival budaya,” katanya.
Lebih jauh, dalam kesempatan silaturahmi tersebut, Bupati Satono secara pribadi, keluarga dan Pemerintah Kabupaten Sambas mengucapkan Minal Aidin Waalfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
“Sudah 11 bulan saya memikul dan mengemban amanah yang diberikan masyarakat sebagai Bupati Sambas. Selama 11 bulan ini tentu banyak kekhilafan dan kekurangan, itu karena saya adalah makhluk lemah tidak luput dari salah dan khilaf. Saya minta maaf sebesar-besarnya, dari ujung rambut sampai ujung kaki,” pungkasnya. (gun)
Discussion about this post