JURNALIS.co.id – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak hingga kini belum terdeteksi di Kabupaten Sambas. Meski begitu, wabah tersebut membuat kekhawatiran bagi peternak yang ada di Kabupaten Sambas. Karena akan membuat pesanan hewan kurban jelang perayaan Idul Adha menjadi menurun.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Sambas, Makbullah mengungkapkan dalam mengatasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang hewan ini pihaknya sudah melakukan upaya penanganan. Di antaranya sudah melakukan tracking di lapangan secara langsung.
“Kasus wabah PMK di Kabupaten Sambas untuk sementara belum ada. Kita juga sudah melakukan tracking di lapangan sebagai langkah antisipasi,” ungkap Makbullah, Rabu (25/05/2022).
Meski sudah melakukan tracking, pihak DPPKH Sambas juga mengirim sampel darah hewan ternak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Keenam sampel darah tersebut berasal dari hewan yang memiliki gejala wabah PMK. Hingga kini DPPKH Sambas masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
“Enam sampel darah yang kita kirim ini adalah hewan ternak yang memiliki gejala mirip PMK (suspeck). Hasilnya belum keluar, masih kita tunggu” jelas Makbullah
Sementara Agus, salah seorang peternak kambing di Kecamatan Semparuk, merasa khawatir akan adanya wabah PMK. Menurutnya, menjelang hari raya Idul Adha, kehadiran wabah ini dapat mempengaruhi menurunnya pesanan hewan kurban.
“Kalau khawatir itu pasti, karena ini sudah dekat Idul Adha, biasanya orang banyak memesan hewan kurban. Kalau ada wabah PMK bisa-bisa pesanan menurun. Mudah-mudahan pemerintah ada melakukan pencegahan menggunakan vaksin atau sejenisnya,” katanya.
Agus berharap pemerintah memberikan solusi terbaik untuk mengatasi wabah PMK. Sehingga pada saat pelaksanaan hari raya Idul Adha pesanan hewan ternak tidak menurun. (gun)
Discussion about this post