JURNALIS.co.id – Bupati Sambas, Satono mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Audit Perkebunan Sawit se-Indonesia bersama Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI). Kegiatan berlangsung sejak 6 hingga 7 Juli 2022, di Puri Agung Grand Hotel Sahid Jaya Sudirman, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Satono memperjuangkan kesejahteraan petani sawit dan percepatan pembangunan melalui Pendapat Asli Daerah (PAD) dari hasil kebun kelapa sawit. Rakor tersebut digelar untuk menemukan solusi terbaik mengatasi masalah yang dihadapi oleh petani sawit. Turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) serta tingginya harga pupuk menjadi keluhan petani, tentunya hal itu menunjukkan antara hasil panen dan modal tidak relevan.
Sebagai bentuk perhatian Bupati Satono kepada petani kelapa sawit yang ada di Kabupaten Sambas, dirinya mengharapkan pemerintah memberikan solusi yang kongkrit untuk mengatasi masalah tersebut. Sehingga regulasi persawitan dapat diatur dengan baik dari sektor hilir hingga hulu.
“Kita ketahui bersama, saat ini petani sawit di Kabupaten Sambas banyak mengeluh tentang harga TBS yang anjlok. Dalam rapat koordinasi dengan AKPSI di Jakarta sudah kita bahas semuanya. Kita minta pemerintah pusat mengatur tata kelola persawitan dari hulu hingga ke hilir,” ungkap Bupati Satono.
Banyaknya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di kabupaten Sambas diharapkan dapat mendongkrak perekonomian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, Bupati Satono terus melakukan berbagai upaya agar dapat membuat harga TBS lebih tinggi.
“Kita tidak ingin ada yang terbebani, baik itu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) maupun petani sawit mandiri. Kita ketahui saat ini banyak PKS yang beroperasi di Kabupaten Sambas, kita harap itu bisa mensejahterakan para petani sawit mandiri, dengan membeli TBS harga tinggi,” jelas Bupati Satono.
Rakor tersebut turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia (BPKP RI), Muhammad Yusuf Ateh, dan Ketua Umum AKPSI yang juga Bupati Seruyan Kalimantan Tengah, Yulhaidir. (gun)
Discussion about this post