JURNALIS.co.id – Dalam mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi memberikan pengabdian kepada masyarakat, dua Asrama Mahasiswa Kabupaten Ketapang yang berada di Kota Pontianak melaksanakan kegiatan BSAK (Bakti Sosial Asrama Ketapang). Kegiatan ini melibatkan Asrama Putra Kayong 1 dan Asrama Putri Junjung Buih.
Para mahasiswa asal Ketapang yang terdiri dari berbagai universitas tersebut mengabdikan diri dengan melakukan bakti sosial di Dusun Teluk Parak, Desa Pangkalan Teluk, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang
Ketua Panitia, Ananda Pratama menjelaskan, kegiatan Baksos tersebut, melibatkan 20 orang mahasiswa, dari tanggal 28 Juli hingga 31 Juli 2022 kemarin.
“Dari kegiatan yang kami adakan di antaranya, fisik dan non fisik,” tuturnya, Senin (03/08/2022) di Cafe Sore Senja Polnep.
Dijelaskannya, untuk kegiatan fisik yaitu pembuatan plang pemakaman umum, tanda batas RT, pengecatan pagar masjid, clean up atau bersih-bersih bersama masyarakat yakni dengan membersihkan lingkungan di sekitar dusun.
“Pengabdian kita juga tak hanya di situ saja, kita juga mengadakan aksi tanam pohon bersama masyarakat dusun,” ujarnya.
Lanjut Ananda, selain itu, pada saat kegiatan yang bertepatan pada 1 Muharam, para mahasiswa juga turut mengadakan lomba adzan dan lomba surah pendek dalam memperingati tahun baru Islam tersebut.
“Selain itu kita juga memeriahkan desa dengan mengadakan lomba rakyat yaitu balap karung, lomba kerupuk dan permainan rakyat lainnya,” tutup Ananda..
Ditambahkan Ketua Asrama Putra Kayong 1, Alpandi menuturkan kegiatan yang dilakukan merupakan wujud implementasi sebagai mahasiswa yang sejatinya tidak hanya berkewajiban kuliah dan bergelut di lingkungan kampus saja.
Akan tetapi, imbuhnya. para mahasiswa juga berperan penting dan terlibat aktif dalam pembangunan masyarakat dengan melaksanakan bakti sosial dan silaturahmi ke daerah-daerah yang bisa dikatakan kurang perhatian dari pemerintah setempat.
“Satu di antaranya kegiatan kami memberikan edukasi motivasi mengenai pentingnya pendidikan terhadap anak-anak desa,” ujar salah satu tokoh HMI tersebut.
Putra asli daerah Ketapang ini menjelaskan, pihaknya melakukan edukasi pentingnya pendidikan, karena selama ini pihaknya melihat anak-anak yang ada di desa masih banyak putus sekolah dan tak ingin melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Mahasiswa semester akhir Fakultas Kehutanan itu juga mengharapkan anak-anak yang ada di desa bisa mengenyam pendidikan hingga tuntas sampai ke perguruan tinggi.
“Kami yakin, anak desa juga bisa, dengan begitu kita mendukung terciptanya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Ketapang yang tinggi dan berkualitas,” harapnya.
Ia mengatakan, sama seperti dirinya yang memiliki tekad kuat untuk mengenyam pendidikan perguruan tinggi, dengan mengupayakan jalur beasiswa karena keterbatasan ekonomi.
“Tak ada alasan untuk tidak melanjutkan sekolah, karena pemerintah saat ini banyak memberikan bantuan pendidikan, sekolah gratis, beasiswa dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Jadi, kata dia, kalau seandainya kurang mampu, masih ada jalur beasiswa yang bisa dipergunakan.
“Peran serta kami sebagai putra daerah untuk membangun ketapang, berusaha kami wujudkan dengan kapasitas yang kami miliki saat ini,” pungkas Pandi.
Sementara Kepala Dusun Teluk Parak, Edi Suhardi sangat berterimakasih kepada para mahasiswa yang mau memberikan ilmu-ilmu yang didapat di bangku perkuliahan.
“Kami banyak mengucapkan terimakasih kepada rombongan Asrama Ketapang. Dengan adanya kegiatan ini kami masyarakat Dusun Teluk Parak dapat banyak manfaat dan memupuk kembali semangat gotong royong terhadap sesama kami serta memberikan motivasi pendidikan untuk anak anak kami di Dusun Teluk Parak,” ucapnya.
Dari lokasi tempat dilangsungkannya Baksos, dusun tersebut hingga kini belum terjamah listrik dan masyarakat masih swadaya menggunakan genset buatan, atau mesin dompeng.
Selain itu, akses jalan yang buruk apalagi ketika hujan membuat transportasi menuju lokasi dusun dari Kota Ketapang memakan waktu hingga berjam-jam. (aie)
Discussion about this post