JURNALIS.co.id – Ada 131 Base Transceiver Station (BTS) dan satu tower induk yang didapatkan Kabupaten Kapuas Hulu di tahun 2022. Dari jumlah tersebut belum semuanya pembangunannya terealisasi.
“Sekarang yang sudah mulai dibangun itu ada 52 BTS. Sementara proses administrasi sudah ada 109 BTS,” kata Hambali, Kepala Bidang Statistik dan Aplikasi Informatika pada Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kapuas Hulu, Selasa ( 09/08/2022).
Hambali mengatakan, proses terealisasinya pembangunan menara BTS di Kapuas Hulu ini memang agak panjang. Terutama masalah tanah karena bangun BTS ini harus di tanah Pemda.
“Terutama masalah hibah tanah, harus clear dan clean sehingga kedepannya tidak ada permasalahan dikemudian hari,” ucapnya.
Hambali mengatakan, pemasangan BTS ini langsung dari Badan Aksebilitas Komunikasi Telekomunikasi Informasi (BAKTI). Sehingga pihaknya tidak tahu mana daerah yang terealisasi atau tidak, cuma penyedia selalu lapor progresnya.
Lanjut Hambali, saat ini Kapuas Hulu masih ada beberapa desa yang blank spot seperti di desa Nanga Tuan Bunut Hilir, Desa Tembang Bunut Hilir.
“Kalau hitung desa ada 90 persen sudah tercover dengan jaringan, tapi kalau kita hitung dusun itu masih banyak yang belum ada jaringan,” ujarnya.
Untuk jaringan ini, kata Hambali, setiap tahun pihaknya mengusulkan, tapi semua itu juga tergantung dari desa.
“Dan kita usulkan lewat aplikasi dengan syarat usulan tersebut harus ada lahan baru bisa dipenuhi minimal 20×20 Meter,” tuturnya.
Hambali pun berharap kepada desa yang sudah mendapatkan BTS dapat memanfaatkan jaringan tersebut, sehingga bisa mempermudah pemerintah desa dalam memberikan laporan.
“Karena sekaran semua laporan sudah sistem online,” tuturnya.
Sementara Donatus Dudang Camat Empanang menyampaikan, bahwa di wilayah kerjanya ada tiga desa yang mendapatkan menara BTS tahun ini.
“Keling Panggau, Tintin Peninjau dan Banjau Andai yang mendapatkan BTS tahun ini. Tapi sampai hari ini belum terealisasi. Tapi kontraktornya sudah hubungi saya,” ujarnya.
Dudang mengatakan, jika menara BTS ini sudah dibangun tentunya perlu proses untuk dapat mengaktifkanya.
“Apabila 3 Desa ini dibangun masih ada satu desa yang belum yaitu Desa Kumang Jaya,” pungkasnya. (opik)
Discussion about this post