JURNALIS.co.id – Penyelenggaraan informasi geospasial melalui simpul jaringan informasi geospasial daerah diharapkan dapat menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan daerah serta menavigasi dalam pengambilan kebijakan pembangunan di Kabupaten Kubu Raya.
“Melalui penyelenggaraan informasi geospasial daerah, data dan informasi yang bersifat akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, handal, mudah diakses serta berkelanjutan,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan usai membuka Loka Karya Review Roadmap Pembanggunan Sistem Informasi Geospasial Kabupaten Kubu Raya, Kamis (18/08/2022).
Muda menuturkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah dapat dilakukan secara tepat, efektif, efisien, berkeadilan, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Informasi geospasial melalui simpul jaringan informasi geospasial daerah, tanggung jawab terhadap data atau informasi geospasial tematik menjadi lebih jelas,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Muda, para pemangku kepentingan dalam melaksanakan program kegiatan pembangunan di daerah dapat mendarat tepat pada sasaran pembangunan secara masif, terukur dan berdampak secara optimal serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
“Untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan informasi geospasial daerah yang dikembangkan aplikasi webgis kepong bakul, sebagai instrumen analisa data dan informasi geospasial dalam berbagai data dan informasi geospasial,” ucapnya.
Dia menambahkan, manfaat lain dari aplikasi geoportal, untuk menghindari duplikasi data, sehingga kebijakan satu peta (one map policy) dapat terimplementasi dengan baik.
“Terutama data yang ada dapat disajikan lebih baik dan terintegrasi secara online antar simpul jaringan maupun simpul jaringan informasi geospasial nasional,” ungkap Muda.
Selain itu, Muda menambahkan, geoportal juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari portal ekosistem data dalam mewujudkan satu data indonesia tingkat daerah Kabupaten Kubu Raya.
“Semoga lokakarya penguatan peta kerja pembangunan infrastruktur informasi geospasial daerah Kabupaten Kubu Raya dapat berjalan lancar. Ini demi mewujudkan Kabupaten Kubu Raya yang bahagia, bermartabat, terdepan, berkualitas dan religius. Dari Kubu Raya untuk Indonesia,” tutup Muda.
Sementara Ibnu Sofian, Deputi Bidang Informasi Geospasial melihat pembangunan IKN di tempatkan di Kalimantan Barat, tentu perputaran ekonomi sangat tinggi, terutama ekonomi digital sangat memiliki dampak yang sangat luas.
“Kita ini sudah masuk Industri 4.0, sebetulnya geospasial itu dasar untuk industrinya, tidak hanya dari sisi perencanaan, tetapi investasi sampai ke komersialisasi data tersebut. Contoh aplikasi online, itu ditentukan posisi yang diperoleh data dari geospasial, logistik, penyebaran barang, lokasi warung dan segala macam dan bisa dipantau dengan baik,” ucapnya.
Dia menambahkan, jadi data geospasial adalah jantung dari industri ke depan dan Kubu Raya menjadi pioner untuk masa depan untuk pengembangan industri, karena SDM-nya di sisi pemerintahan siap dibandingkan dengan daerah lain.
“Meskipun IKN pindah ke Kalimantan, saya pusat industrinya bisa menyebar, tidak hanya di pulau jawa. Kita tidak ingin jadi Jawa sentris. Saya berharap, Kubu Raya menjadi presuar jadi titik awal pengembangan industri. Saat ini yang mengembangkan data geospasial di daerah Sumedang,” ucapnya. (sym)
Discussion about this post