JURNALIS.co.id – Tim Rehabilitasi Lahan LPHD Lauk Bersatu Desa Nanga Lauk Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu dari Juli – Agustus 2022 sudah menanam 6.400 batang pohon. Upaya penanaman pohon ini akan terus dilakukan dalam upaya pengelolaan hutan desa.
“Kegiatan penanaman pohon sebanyak 6.400 batang sudah dilakukan oleh LPHD Lauk Bersatu. Bukan kali ini saja, tahun-tahun sebelum juga ada. Bahkan, upaya ini terus dilakukan setiap tahunnya,” kata Fasilitator Konservasi Hutan, PRCF Indonesia DM Zainuddin, Minggu (21/08/2022).
Alumni Fakultas Kehutanan Untan Pontianak ini menjelaskan, dalam kegiatan tersebut pihaknya hanya mendampingi LPHD Lauk Bersatu. Ada penguatan SDM terlebih dahulu agar personel LPHD yang melakukan penanaman benar-benar paham soal bibit pohon, tanah, agroforestri, cara memelihara dan sebagainya.
“Penanaman pohon itu tidak bisa sembarangan. Kitalah yang mengajarkan cara melakukan penanaman pohon yang benar. Bukan habis ditanam selesai begitu saja, nanti akan ada pemeliharaan dan memastikan pohon yang ditanaman itu bisa tumbuh besar,” jelas Pak DM – begitu biasa disapa.
Lanjutnya, aksi penanaman pohon itu dibagi dua tahap. Tahap pertama penanaman di lahan warga dengan menggunakan teknik agroforestri dari tanggal 17 Juli sampai 31 Juli 2022. Tahap kedua 8 – 14 Agustus 2022. Pada tahap kedua ini penanaman dilakukan di daerah penyangga hutan desa.
“Jumlah total bibit sebanyak 7.000 batang tanaman yang terdiri dari 1.750 bibit jengkol, 1.750 bibit rambutan, 1.750 bibit durian, dan 1.750 bibit petai. Bibit berasal dari penangkaran di BPDAS Melawi,” papar Zainuddin.
Sambung Zainudin, total lahan warga yang ditanami kurang lebih 22 hektar, dengan jumlah bibit 4.400 batang. Sementara untuk daerah penyangga hutan desa, luas areal yang ditanami kurang lebih 10 hektar dengan jumlah 2000 bibit pohon.
“Jadi, 7.000 bibit itu yang ditanam jumlah totalnya 6.400 batang. Sisanya yang 600 batang dibagikan ke warga Nanga Lauk untuk ditanam sendiri. Penanaman sudah selesai, sekarang kita memikirkan untuk aksi pemeliharaannya nanti,” tandas Zainuddin.
Sebagai informasi, Desa Nanga Lauk memang memiliki hutan desa. Hutan tersebut dalam aturannya tidak boleh ada aksi pembabatan pohon. Hutan harus dikelola dengan baik agar bisa memberikan manfaat bagi warga desa.
Walaupun memiliki hutan desa, Nanga Lauk masih memiliki lahan kosong. Apabila lahan kosong itu dibiarkan, bisa berpotensi menjadi sumber kebakaran. Sementara kebakaran bisa setiap tahun terjadi. Untuk mencegah kebakaran itu, langkah terbaik menanami lahan kosong dengan pohon atau tanaman yang bisa memberikan manfaat bagi warga.
Bibit pohon yang ditanaman seperti rambutan, petai, durian dan rambutan apabila sudah berbuah pasti memberikan manfaat besar bagi warga. Hal lebih penting, lahan kosong menjadi tertutup oleh pohon. Banyak manfaat pohon tidak hanya bagi manusia, melaikan untuk lingkungan hidup secara keseluruhan. (opik)
Discussion about this post