JURNALIS.co.id – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar Pelatihan Teknis Manajemen Stres Bagi ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Senin (19/09/2022) di Ruang Sentarum Hotel Dangau Kubu Raya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, sebenarnya dari semenjak lahir menemukan problem dan proses yang terekam dari memori.
“Makanya di era sekarang ini, perlu kita kelola, agar tidak terputus dan berusaha menghidupkan peradaban-peradaban unggul. Kita upayakan, agar tetap hidup, karena terkepung dari suguhan dan sekrol, karena kita ini hidup mendunia,” kata Muda usai membuka Pelatihan Teknis Manajemen Stres.
Hal ini sebenarnya, Muda menambahkan, konteks saling mengingatkan supaya tetap memahami proses yang saat ini dijalankan.
“Di sinilah seringkali menjadi problem sumber konflik, bahkan terjadi sampai di lingkungan sekitar. Kita ini sering terjebak dengan pemahaman kepemilikan marwah, martabat kehormatan harga diri daerah. Ini masalah realitas,” kata Muda.
Dia menambahkan, dari problem itu, harus mengetahui jalan keluarnya, bahkan sering mengingatkan dalam setiap kegiatan apapun, baik birokrasi maupun di luar tersebut.
“Problem itu harus dikejar dan untuk dicarikan solusi dan jalan keluarnya. Tidak langsung instans seklaigus, tapi inisiatip. Makanya kerja-kerja pemerintah harus memposisikan diri dari awal, terutama pengabdian.
Sekretaris Daerah Kubu Raya Yusran Anizam menyatakan, kegiatan pelatihan tersebut, merupakan dalam rangka pembinaan PNS bisa bekerja memaksimalkan kemampuan yang ada melalui aturan yang ada.
“Semua potensi PNI ini harus di manage. Ini orang pilihan, mulai dari penerimaan dari sekian ribu pelamar CPNS secara standar, psikologisnya sudah diatas rata-rata. Kalau tidak, tak mungkin lulus cpns dari sekian ribu peserta itu. Tapi tetap dalam proses bekerja tentu PNS menghadapi berbagai macam permasalah persoalan yang harus dipecahkan bersama,” katanya.
Dia mengingatkan, agar jangan sampai terbebani atau stress dan tetap membangun tim kerja yang solid, sehingga dengan kebersamaan itu segala permasalahan bisa terselesaikan.
“Ini salah satu manajemen yang harus dilakukan. Di Kesempatan pelatihan ini, ada replaynya, dengan pelatihan-pelatihan dilakukan, bagaimana PNS bisa memanage potensi yang ada. Dari sekian banyak pelamar, bisa terpilih merupakan orang-orang pilihan. Kalau bukan rangking, tak mungkin lolos,” kata Yusran.
Artinya, lanjut Yusran, hal tersebut merupakan orang-orang pilihan yang cocok untuk bekerja di pemerintah ini. Psikotesnya lulus, nilai tertinggi dari semua calon peserta.
“Saya yakin bahwa kita basicnya, psikologi, kita adalah orang-orang pilihan, pengetahuan kita rangking teratas dari ribuan yang seleksi. Dari dalam, kita punya kelebihan, kalau besicnya sudah demikian, tinggal prosesnya. Ini manajemen di dalam proses. Kita coba kali ini, bagaimana manajemen stresnya bisa diatasi,” ujarnya.
Yusran meyakini, bahwa psikotesnya atau psikologi sudah unggul dari yang lain. Tinggal bagaimana memanage atau menjalani prosesnya.
“Namanya masalah itu pasti ada. Tapi saya yakin, solusinya pasti selalu ada. Dalam proses bekerja, tetap menghadapi masalah, sehingga perlu diantisipasi, agar tidak terus menerus.Yang buat stres ini adalah tekanan,” ucap Sekda.
Die terus menginventarisir, bekerja di kantor pemerintah ini, sekitar 11 kelembagaan yang mengontrol, diantara inspektorat Kabupaten, Provinsi, Irjen, PPK, dan BPKP.
“Dan ada dua kelembagaan aparat hukum Kejaksaan dan Polri,Ombudsman, KPK dan 45 anggota dewan yang memang punya fungsi kontrol,”katanya sambil mengatakan perkuat kerja tim. (sym)
Discussion about this post