JURNALIS.co.id – Bupati Sambas, Satono, meninjau progres pengerjaan normalisasi sungai dan parit di Kawasan Pasar Pemangkat, Kecamatan Pemangkat, Senin (03/10/2022) siang.
Dalam kesempatan ini Bupati Satono didampingi oleh Komandan Kodim 1208/Sambas, Letkol Infanteri Dadang Armada Sari, kepala OPD terkait, dan Forkopimcam Pemangkat.
Bupati Satono bersyukur lantaran harapannya yang ingin mengembalikan Kota Pemangkat kembali asri mulai terlaksana. Menurutnya untuk mengembalikan kota Pemangkat seperti sediakala harus dimulai dari hal paling dasar yakni sungai. Sehingga, lingkungan akan lebih bersih, tidak kumuh, bebas dari sampah, serta bebas nyamuk dan penyakit.
“Sekarang sudah bagus ya, sudah dikerok mulai dari ujung muara pelabuhan Tanjung Batu ini, kemudian tadi sudah sebagian di jalan Pembangunan. Saya minta diselesaikan ya, saya liat sudah bagus sekali terus. Di sini tadi kapal motor tidak bisa masuk sekarang sudah bisa masuk setelah dikerok beberapa hari ini,” ungkap Bupati Satono.
Berdasarkan hasil peninjauan yang dilakukan oleh Bupati Satono bersama rombongan, masih terdapat jembatan-jembatan milik warga tidak sesuai dengan standar. Untuk itu, dia meminta agar masyarakat bersinergi dengan pemerintah agar menyesuaikan pembangunan jembatan sesuai standar yang berlaku.
“Saya minta partisipasi masyarakat hadir bersama-sama, jembatan-jembatan yang tadinya rendah dan tidak sesuai standar lain sebagainya, tidak pandang bulu saya minta harus disesuaikan. Sesuai dengan regulasi yang ada, apa lagi yang memakan badan jalan nasional itu tidak boleh,” kata Bupati Satono.
Bupati Satono menegaskan bahwa upaya normalisasi sungai dan parit tidak hanya untuk kebersihan, melainkan juga sebagai upaya pemerintah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat kecamatan Pemangkat. Sehingga pada saat terjadi kebakaran lebih mudah untuk mendapatkan sumber air.
“Menyempit itu sungai parit, nanti kalau kebakaran ambil air dari mana?, Salah satu tujuannya itu kita ingin menyelamatkan masyarakat Pemangkat. Kalau ini sungai paritnya tersumbat, dangkal, kering, penuh dengan sampah. Nanti suatu hari kalau kebakaran airnya mau ambil dari mana,” pungkas Bupati Satono. (gun)
Discussion about this post