JURNALIS.co.id – Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi masih terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Barat.
Diperkirakan semakin jauhnya Siklon Tropis NALGAE mempengaruhi pola sirkulasi angin di wilayah Kalbar berupa pola konvergensi, siklonik dan perlambatan kecepatan angin yang mendukung terbentuknya pertumbuhan awan penghujan.
“Cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah di kalbar,” ujar Sutikno, Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas l Pontianak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ditemui JURNALIS.co.id di ruang kerjannya, Jalan Arteri Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (08/11/2022) siang.
Sementara wilayah di Kalbar yang saat ini telah surut banjirnya seperti sebagian Ketapang, Sintang, Sekadau dan Kapuas Hulu. Namun, perlu mewaspadai potensi peningkatan kembali debit banjir yang dipicu oleh hujan lebat seminggu ke depan.
“Diperkirakan curah hujan 10 hari pertama di bulan November 2022 dengan kategori tinggi di sebagian Ketapang, Sintang, Kapuas Hulu dan sanggau. Sedangkan curah hujan kategori menengah 100-150 mm berpotensi terjadi di seluruh wilayah Kalbar,” katanya..
Dikatakan Sutikno, khusus Kota Pontianak dan Kubu Raya intensitas curah hujan masih cukup sedang hingga lebat terjadi hingga tiap hari dalam seminggu kedepan.
“Dari perkiraan meteorologi kami jangka agak panjang seperti itu, sampai akhir bulan Desember itu berpotensi banyak hujan di Pontianak dan Kubu Raya,” bebernya.
Sutikno mengigatkan warga Kota Pontianak dan Kubu Raya untuk selalu waspada karena sampai akhir tahun tetap berpotensi hujan lebat dan angin kencang yang bisa menimbulkan genangan air atau banjir.
“Kota Pontianak itu sekali hujan lebat bisa antara banjir atau tidak, makanya harus di waspadai,” sebutnya.
Sutikno mengatakan untuk wilayah di Kalbar, intensitas hujan lebih tinggi sampai 14 November 2022 yaitu Kapuas Hulu, Sintang, Ketapang, kayong Utara, Kubu Raya hingga Pontianak.
“Hari ini di Sintang masih banjir, masih berpotensi meningkat lagi debit airnya, minimal airnya masih bertahan hingga seminggu kedepan karena masih berpotensi hujan,” demikian Sutikno. (atoy)
Discussion about this post