JURNALIS.co.id – Lahan tidur masih menjadi permasalahan umum di berbagai wilayah Kabupaten Kubu Raya. Selain mengurangi nilai estetika, keberadaan lahan tidur juga berpotensi menjadi sarang berbagai binatang yang berbahaya seperti ular hingga nyamuk.
Di sisi lain, lahan tidur di sekitar tempat tinggal atau pekarangan apabila dikelola dengan baik dapat menjadi salah satu sumber penghasilan, meningkatkan ketahanan pangan keluarga serta sebagai penyedia bahan obat tradisional.
Berangkat dari permasalahan tersebut pada Minggu (20/11/2022) dosen Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (UNU Kalbar) yang terdiri dari Sulistia Ningsih, Dahlia Wulan Sari dan Alvina Yolanda bersama dengan warga Komplek Adenia Ratri Residence melakukan upaya penghijauan di lahan kosong yang ada di sekitar komplek.
Kegiatan penanaman dimulai pada pukul 07.00 WIB di sekitar Lapangan Bulu Tangkis Komplek Adenia Ratri Residence. Sebanyak 15 jenis tumbuhan berhasil ditanaman dalam kegiatan ini. Adapun tanaman tersebut berupa ketapang kencana, mangga, jambu air, pohon salam, murbei, kresen, cabai dan berbagai jenis tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman obat-obatan tersebut berupa bawang dayak, jahe, jahe merah, temulawak, pandan, kencur, kunyit dan serai.
Sulistia menyampaikan selain lingkungan jadi lebih asri kegiatan ini juga dapat mempererat hubungan antar warga komplek. Penanaman tanaman TOGA dan tamanan buah di pekarangan ini banyak sekali manfaatnya.
“Apabila diseriusi bahkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga,” katanya.
Sulistia menuturkan pihaknya juga akan berupaya untuk menanamkan kepedulian terhadap lingkungan kepada anak-anak. Dalam waktu dekat akan membuat kegiatan untuk meningkatkan kecintaan terhadap lingkungan dan pengenalan berbagai macam biota endemik dan dilindungi kepada anak-anak.
“Diharapkan anak-anak akan mengenal berbagai biota endemik dan dilindungi serta menimbulkan kesadaran untuk melestarikannya,” ungkap Dahlia.
Alvina menambahkan anak-anak akan dilibatkan dalam upaya pelestarian lingkungan. Agar lebih menarik kegiatan selanjutnya akan integrasikan ke dalam pembelajaran bahasa Inggris. Dengan mengintegrasikan bahasa inggris ke dalam konteks kehidupan/lingkungan anak-anak, diharapkan mereka akan lebih mudah mengakusisi bahasa asing.
“Menurut Teori Kreshen, proses perolehan bahasa ini akan lebih efektif jika pembelajaran melibatkan konteks kehidupan sebenarnya. Jadi anak dapat menghubungkan apa yg mereka pelajari dengan apa yang mereka telah ketahui dari lingkungan mereka dan ini akan membuat mereka termotivasi dalam belajar,” terang Alvina.
Sementara Puguh, salah seorang warga Komplek Adenia Ratri Residence mengatakan di komplek mereka kerja bakti secara rutin dilakukan tiap minggu untuk membersihkan lingkungan sekitar. Hal yang berbeda dengan kegiatan kali ini adalah keterlibatan ibu-ibu. Pengembangan TOGA ini sangat menarik, selain merupakan obat-obatan tradisional juga merupakan bahan-bahan yang biasa ibu-ibu gunakan sehari-hari.
“Karena ini ditanam di lahan fasilitas umum komplek, nantinya tanaman-tanaman tersebut bisa dimanfaatkan seluruh warga,” ucap Puguh. (m@nk)
Discussion about this post