JURNALIS.co.id – Mulai tahun ajaran 2023-2024 Kurikulum Merdeka akan diterapkan pelajaran pendidikan lingkungan, muatan lokal (mulok) gambut dan mangrove secara masif di sekolah-sekolah tingkat SD maupun SMP di Kabupaten Kubu Raya.
“Sekarang sudah mulai secara bertahap, di awal pelajaran yang akan datang bulan Juni tahun pelajaran 2023-2024 akan kita terapkan secara masif ke semua sekolah, dan kemarin ada 15 titik sekolah di beberapa kecamatan yang sudah menerapkan,” terang Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kubu Raya, Syarif M Firdaus saat temui JURNALIS.co.id di ruang kerjanyanya, Kamis (12/01/2023) siang.
Firdaus menjelaskan metode yang digunakan untuk pelajaran muatan lokal gambut dan mangrove nantinya adalah ‘integrasi’. Di mana mulok ini diselipkan ke dalam mata pelajaran pokok. Yaitu, IPA IPS dan Bahasa Indonesia.
“Dari hasil tahapan pelajaran muatan lokal yang diterapkan di beberapa sekolah sebelumnya, hasilnya cukup baik, di mana pola semacam ini membuat guru lebih mudah dan anak lebih senang mendapatkan pelajarannya dan tidak merasa terbebani,” ujarnya.
Adapun alasan mulok gambut dan mangrove tidak berdiri sendiri di mata pelajaran, kata Firdaus, karena memerlukan jam pelajaran khusus dan guru khusus. Untuk dua hal ini pihaknya mengalami kendala, di mana harus mencari guru gambut dan mangrove.
“Memang ada lulusan Sarjana Kehutanan, tapi mereka tidak ada basic guru, dan kita khawatir juga mereka untuk menyampaikan informasi perihal gambut dan mangrove bisa, tapi lain halnya diterapkan dalam bentuk pembelajaran itu yang menjadi kendala,” bebernya.
“Maka dari itu kita mengambil kebijakan bahwa mulok gambut dan mangrove ini kita aplikasikan secara integrasi kedalam tiga mata pelajaran,” tutup Firdaus. (atoy)
Discussion about this post