JURNALIS.co.id – Pencurian air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kapuas Hulu hingga hari ini masih tinggi. Kasus pencurian air dinilai sangat merugikan PDAM dan mengganggu pasokan air bersih ke pelanggan.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Kapuas Hulu Mohamad Sainihadi mengatakan modus pencurian air dilakukan dengan menyambung pipa ke jaringan pipa milik PDAM melalui sambungan rumah mereka.
“Pencurian air ini selalu ada dan ini menjadi masalah kita. Seperti hari ini kita sudah mulai melakukan pemeriksaan penertiban,” katanya, Rabu (08/02/2023).
Sainihadi menduga angka kehilangan air ini yang disumbangkan dari pencurian air ini cukup tinggi persentasenya.
“Dari pengamatan kita selama ini, kehilangan air menunjukkan cukup tinggi mencapai 40 persen pertahun,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya pencurian air ini, kata Sainihadi, pihaknya juga sudah membentuk tim untuk memeriksa dimana saja titik kehilangan air yang diakibatkan dari pencurian.
“Terhadap pencurian air ini, tindakan kita hanya melakukan penertiban sambungan saja bagaimana sambungan itu tidak bisa dibuka lagi. Bahkan kami sering menemukan pencurian air berkali-kali, padahal sambungan sebelumnya sudah kita tutup tapi dibuka lagi sama oknum masyarakat ini,” ungkapnya.
Sainihadi mengatakan pelaku pencurian air berbagai macam golongan masyarakat. Bahkan, pelaku pencurian ini sebenarnya dilakukan oleh orang-orang yang mampu membayar air.
“Jadi orang yang curi air ini bukan orang yang tidak mampu, justru orangnya mampu yang mencuri air ini,” tutup Sainihadi. (opik)
Discussion about this post