JURNALIS.co.id – Keberadaan nenek 70 tahun, Misni, warga Desa Sungai Asam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, masih misterius. Sejak dikabarkan hilang saat berladang di sekitar kebun karet, hingga saat ini Misni belum juga ditemukan.
Tim SAR gabungan memutuskan menghentikan pencarian terhadap nenek petani karet tersebut.
“Setelah melakukan evaluasi bersama keluarga, kami (tim SAR gabungan) memutuskan untuk menghentikan pencarian,” ungkap kepala Basarnas Pontianak I Made Junetra, Kamis (02/03/2023).
Made menuturkan penghentian juga didasari tidak ditemukannya tanda keberadan korban. Pasalnya, sejak dinyatakan hilang sejak 21 Februari 2023 hingga sekarang Misni tidak juga ditemukan.
“Sudah berlangsung selama sepuluh hari, masyarakat dan tim SAR gabungan belum menemukan tanda keberadaan korban. Atas pertimbangan tersebut kami melakukan evaluasi dan memutuskan menghentikan pencarian,” ujarnya.
Made menjelaskan kendala tim SAR gabungan saat melakukan pencarian lantaran tidak pastinya keberadaan korban sebelum menghilang. Sehingga membuat proses pencarian hanya berdasarkan aktivitas keseharian korban.
“Selain itu, vegetasi hutan yang lebat sedikit menghambat dalam pencarian meskipun hal tersebut dapat diatasi tim di lapangan,” jelasnya.
Meski demikian, kata Made, pencarian tidak serta merta berhenti.
“Pencarian dapat dilanjutkan kembali apabila kedepannya telah ditemukan tanda baru keberadaan korban,” pungkas Made mengakhiri.
Sebelumnya diberitakan bahwa Misni hilang saat berladang di sekitar kebun karet di Desa Sungai Asam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Hilangnya korban sejak 21 Februari 2023. Tim SAR gabungan telah berupaya untuk menemukan keberadaan korban dengan metode ESAR (Explore Search and Rescue) namun hal tersebut belum membuahkan hasil. (m@nk)
Discussion about this post