JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi kegiatan rutin Permata Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Aini Desa Jeruju Besar untuk menyantuni dan kepedulian terhadap anak-anak yatim.
“Di Kecamatan Sungai Kakap ada sekitar 21 kelompok majelis taklim. Ini sangat luar biasa dan menjadi sebuah model membawa trendsetter perubahan. Yang lain jadi followernya semua,” kata Bupati didampingi Ketua TP PKK Rosalina menghadiri acara Santunan Anak Yatim Tahun 2023/1444 H, Minggu (16/04/2023) di Wisata Religi Pondok Pesantren Mu’inul Islam Jeruju Darat, Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap.
Muda menuturkan sama dengan pondok pesantren Mu’inul Islam yang berdirinya belum lama, tetapi membawa tren juga ke berbagai tempat yang mengembangkan model-model dan banyak pihak semakin waktu semakin peduli dan semakin banyak yang ikut dalam memperkuat pondok-pondok pesantren dan majlis taklim.
“Ini sangat luar biasa, sudah membentengi generasi anak-anak kita. Makanya saya bersama seluruh jajaran untuk saling peduli, terutama terhadap anak yatim dan kaum duafa,” katanya.
Dia menyampaikan, majelis taklim dihadiri ketua RT, Dusun dan jajaran di Desa serta tokoh agama semuanya ini tidak sekedar hanya bicara mengasihani, tetapi bicara bagaimana memberdayakan. Makanya model atau pengembangan pondok pesantren yang dilakukan juga mampu membangun kreatifitas pengembangan.
“Karena kita juga harus terus mengubah mindset anak-anak dalam belajar agama, tetapi harus juga produktif, bagaimana anak-anak kedepan bisa mandiri dan bisa menolong dirinya sendiri, rumah tangganya sendiri yang nantinya bisa bermanfaat untuk semuanya, termasuk semua masyarakat untuk generasi,” ucapnya.
Di Kubu Raya, kata Muda, Pondok Pesantren paling terbanyak di Kalimantan. Terhitung mencapai 86 pondok pesantren.
“Tapi masih ada belasan yang belum terdaftar. Ini juga aset yang luar biasa. Bagi saya aset yang luar biasa , karena dengan begitu kita akan lebih tenang, lebih terjaga. Sebagaimana contoh disampaikan ketua BKMT, bahwa ada aliran-aliran yang aneh-aneh, namun dengan adanya pondok pesantren, justru tidak bisa masuk, karena sudah dikepung bakul,” terangnya.
Muda menambahkan, begitu juga dengan majlesi taklim ini, juga mengepung semuanya.
“Apapun masuk majelis taklim ini masuk di semua kegiatan, seperti , posyandu, paud, kader, pkk dan lain sebagainya. Jadi ini menunjukan banyak multi talenta, semua bisa dikerjakan. Dan memberikan kesempatan semuanya, agar bisa berdaya, rumah tangga- rumah tangga bisa bergerak produktif,” tuturnya.
Oleh karena itu, Muda mengucapkan terima kasih banyak, terutama majelis taklim yang ada di Jeruju sangat luar bisa menginspirasi, terutama bagi kegiatan majelis taklim di desa- desa, sehingga bisa menjadi flowernya dan ikut kegiatan langsung baik didesa maupun di Permata.
“Di Kubu Raya, kegiatan seperti yang dilaksanakan di seluruh desa, Kecamatan, alhamdulillah semuanya dihidupkan. Dan masyarakatnya semua sangat peduli dan selalu bergelora untuk bisa saling memperkuat, terutama kaum duafa dan anak-anak yatim yang ada di desa masing-masing. Kita terus berupaya, bagaimana majelis taklim itu terus berdaya, gerakan-gerakannya lebih masif lagi,” pungkas Bupati Muda. (sym)
Discussion about this post