JURNALIS.co.id – Malang benar nasib Khusein Rifa’i, warga Desa Menarin, Kecamatan Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu. Pria ini dua tahun mengalami luka bakar akibat musibah di tempat kerjanya di Desa Semangat, Kecamatan Bunut Hulu pada 25 Juli 2021 lalu.
Akibat musibah tersebut, pria 23 tahun tersebut tak bisa lagi bekerja. Karena kondisi tubuhnya bekas luka bakar belum kunjung sembuh hingga saat ini. Bahkan, akibat musibah tersebut membuat jari-jarinya tak dapat digerakkan lagi, karena sudah kaku.
Orang tuanya pun sudah berupaya melakukan yang terbaik untuk kesembuhan Khusein. Namun untuk membuat Khusein sembuh total membutuhkan biaya lumayan besar. Sehingga Khusein membutuhkan bantuan dana dari para donator atau dermawan.
Ditemui di kediamannya pada Jumat (19/05/2023), Khusein mengatakan untuk berjalan dia masih bisa. Hanya saja untuk aktivitas seperti makan, mandi dan lainnya, dirinya sangat kesulitan. Jari-jari tangannya yang masih kaku sulit untuk difungsikan.
Khusein menceritakan kronologi nasib naas yang menimpanya. Saat itu pada 25 Juli 2021 lalu temannya selesai masak di tempat kerja. Tercium bau gas yang bocor. Dia pun berniat mengamankan tabung gas, lalu disimpan ke luar. Namun bau gas tidak kunjung hilang di dalam ruangan meskipun sudah sekitar satu jam.
Lalu dirinya berniat untuk menghilangkan bau gas tersebut dengan menghidupkan kipas angin. Tapi tidak diduga saat setop kontak dihidupkan, api menyambar. Diduga api berasal dari setop kontak kipas angin menyambar gas yang masih tersisa dalam ruangan tersebut.
“Mungkin bau gas di tubuh saya ini belum hilang juga, sehingga api juga ikut menyambar tubuh saya. Saat itu saya hanya bisa menutup mata saya dan meminta pertolongan,” ucapnya mengisahkan pengalaman pahitnya tersebut.
Khusein mengatakan dirinya sudah beberapa kali dibawa ke rumah sakit oleh orang baik yang sudah dianggapnya sebagai keluarga, yakni Alam Andreas. Orang baik ini yang membawa dirinya berobat mulai dari Putussibau hingga rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Namun upaya untuk penyembuhan secara total tersebut terkendala biaya, sementara dirinya sudah tidak bekerja. Sedangkan ayahnya hanya bekerja serabutan yang hasilnya tidak menentu.
“Untuk menyembuhkan jarinya yang terkena luka bakar dan tidak bisa digerakan tersebut, biayanya diperkirakan Rp60-80 juta,” ujarnya.
Khusein sangat berharap ada bantuan dari orang-orang baik terhadap dirinya. Karena dirinya ingin sekali kembali beraktivitas seperti sediakala. (opik)
Discussion about this post