JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menerima kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Desa Mekar Sari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (26/05/2023).
Menko PMK Muhadjir Effendy memaparkan kunjungan kerjanya tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Kubu Raya sekaligus mengecek penanganan stunting di Kubu Raya, khususnya di Desa Mekar Sari.
Muhadjir memuji berbagai inovasi dalam penanganan stunting di Kubu Raya yang diinisiasi oleh Bupati Muda Mahendrawan. Terlebih menurut data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) penurunannya cukup baik yakni hanya 6,8 persen.
“Penanganannya (stunting) cukup bagus, karena Pak Bupati telah mengambil terobosan-terobosan. Menurut saya ini sangat bagus,” katanya.
Terobosan Bupati Muda yang dipuji oleh Menteri Muhadjir, salah satunya adalah kebijakan menggratiskan biaya berobat bagi warga Kubu Raya di seluruh fasilitas kesehatan mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit meski tidak memiliki BPJS.
“Selain itu, Pak Bupati secara mandiri telah melakukan pengadaan USG portable, bisa dibawa dari Posyandu satu ke Posyandu yang lain. Sehingga ibu-ibu hamil tidak perlu datang ke Puskesmas tapi cukup di Posyandu diperiksa kehamilannya secara periodik,” ujarnya.
Inovasi itu, kata Muhadjir, sangat bagus guna memastikan janin yang ada di kandungan dalam keadaan aman, tidak berpotensi stunting, atau penyakit bawaan lainnya.
“Ketika sudah diketahui ada gejalanya, bisa diintervensi lebih cepat ketika masih di dalam kandungan,” jelasnya.
Lebih jauh Muhadjir mengaku heran karena antara prevalensi stunting dengan angka kondisi kemiskinan ekstrem begitu rendah yakni 0,38.
“Saya juga heran, kenapa prevalensi stuntingnya kok beda, dengan kondisi kemiskinan ekstremnya tidak linier,” sebut Muhadjir.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan hingga saat ini pemerintahannya telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. Upaya tersebut melalui berbagai inovasi yang digerakkan secara masif untuk mencegah dan mempersempit peluang-peluang terjadinya stunting.
“Langkah dengan USG portable ini juga sebagai upaya mengedukasi masyarakat supaya mengerti dan paham tentang stunting ini, juga kepedulian suami dan yang lainnya juga jadi muncul,” ucapnya.
Selain itu, kata Bupati Muda, Pemkab Kubu Raya juga mengintervensi terkait makanan tambahan untuk bayi dan balita. Semua dinas bergerak secara massif, bahkan pemerintah desa pun ikut memperkuat.
“Melalui desa ini, ada peraturan bupatinya, karena desa yang paling efektif untuk menyuplai makanan tambahan termasuk protein hewani dan hal-hal lain yang berkaitan,” terangnya.
Bupati Muda menambahkan,intervensi lainnya yaitu sanitasi yang diperkuat dengan sistem informasi data yang berbasiskan geospasial atau ruang kebumian, sehingga data angka kemiskinan ekstrem juga bisa berkurang.
“Rumah-rumah yang tadinya tidak layak huni sekarang sudah layak huni. Sudah ada perbaikan. Yang tidak ada WC sekarang sudah ada,” pungkas Bupati Muda. (sym)
Discussion about this post