
JURNALIS.co.id – Antrean panjang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (14/06/2023). Salah satunya di SPBU Gelora Jumhana yang berada di Jalan Komyos Soedarso, Putussibau.
Pengendara berburu Pertalite karena sudah beberapa hari ini kesulitan mendapatkan BBM tersebut. Akibatnya antrean panjang kendaraan di beberapa SPBU tidak terhindarkan. Bahkan sejumlah SPBU justru kehabisan stok BBM mulai dari jenis solar, dexlite, hingga pertalite. Sementara BBM jenis Pertalite di tingkat eceran harganya mulai naik yakni Rp13-15 ribu per liternya.
Anan, warga Putussibau mengaku harus mengikuti antrean panjang di SPBU demi mengisi kendaraannya.
“Semua SPBU antre panjang. Saya sudah lama antre,” katanya.
Anan mengatakan SPBU di Kota Putussibau sudah beberapa hari ini banyak pengendara yang antre mengisi BBM. Dirinya juga tidak tahu pasti kenapa antrean panjang terjadi di beberapa SPBU.
“Seperti SPBU dalam kota ini, sudah satu minggu tidak buka dan baru hari ini buka dan antrean pun panjang,” ujarnya.
Kondisi langkanya BBM di SPBU Putussibau, Anan terpaksa mengisi minyak di warung eceran warga yang harganya saat ini bervariasi mulai dari Rp13 ribu hingga Rp15 ribu.
“Kita mau bagaimana minyak di SPBU ini tetap ada seperti biasa. Karena kita tidak mampu harus mengisi minyak eceran,” harap Anan.
Senada, Lepok warga Putussibau lainnya mengatakan sudah beberapa hari harga BBM di warung eceran mulai naik. Biasanya per liter Rp12 ribu menjadi Rp13 ribu.

“Makanya saya ikut antre di SPBU ini, karena di warung eceran sudah mahal minyak,” ucapnya.
Sebagai warga dirinya berharap ketersediaan minyak di SPBU bisa lancar dan normal seperti biasa. Sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkannya.
“Sekarang ekonomi sulit, diperparah lagi dengan harga minyak yang sulit didapatkan,” sebut Lepok.
Sementara Ruli Perdana, Pengelola SPBU Gelora Jumhana Kota Putussibau mengatakan bahwa BBM khususnya Pertalite sebenarnya tidak langka. Hanya saja untuk mengambil BBM ini yang biasanya ke Kabupaten Sintang sekarang harus ke Kabupaten Sanggau.
“Kami saja sudah satu minggu tutup dan baru hari ini buka kembali. Kami terkendala dalam pengambilan BBM tersebut, karena biasanya ambil minyak ini di Sintang sekarang ke Sanggau. Sekarang di Sintang itu sungai lagi kemarau sehingga tongkang minyak tak bisa merapat sehingga dialihkan ke Kabupaten Sanggau,” terangnya.
Ruli bilang, wajar jika minyak di tingkat eceran harganya mulai naik, karena stok BBM di SPBU tidak ada.

“Kita saja kemarin dapat minyak dua tangki dan langsung kita layani masyarakat,” pungkas Ruli.
Perlu ketahui bahwa antrean panjang pengendara ke SPBU bukan hanya terjadi di SPBU Gelora Jumhana saja. Melainkan terjadi juga di beberapa SPBU yang ada di Kota Putussibau. (opik)





Discussion about this post