
JURNALIS.co.id – Peredaran rokok ilegal asal Malaysia di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang notabene sebagai wilayah perbatasan kian marak. Bahkan rokok ilegal dijual bebas di toko-toko kelontong. Parahnya lagi bukan hanya rokok ilegal yang dijual bebas, namun juga ada minuman keras dari Malaysia juga sudah beredar terutama di daerah perbatasan yakni Kecamatan Badau.
“Untuk minuman keras dengan merek Benson biasanya diantar ke toko sama kafe-kafe, kalau tidak salah,” kata warga Kecamatan Badau yang enggan disebutkan namanya, Minggu (08/08/2023).
Ia menyampaikan, bahwa untuk rokok ilegal dan miras asal Malaysia itu sudah menjamur. Namun, untuk miras itu dijual secara diam-diam di toko. Sementara untuk rokok sudah menjamur.
“Untuk minuman keras itu (Benson) yang jelas ada. Tapi yang jualnya masih diam-diam,” ujarnya.

Lanjutnya, dia melihat untuk penjualan rokok dan miras di Badau saat ini sudah bebas dijual. Dirinya mengaku susah untuk bicara soal rokok dan miras ini karena saking banyaknya yang menjual.
“Yang pasti ada oknum yang jaga batas lah yang menjual ini, masyarakat mana berani,” ucapnya.
Ditambahkan HI warga perbatasan lainnya mengatakan bukan hanya di Kecamatan Badau ada jual rokok Malaysia dan Benson. Di Kecamatan Batang Lupar (Landjak) juga banyak yang jual rokok asal Malaysia.

“Di toko banyak jual rokok Malaysia, tapi mereka jual tokonya tidak dipajang. Untuk Benson sendiri ada juga saya lihat masyarakat minum-minuman keras jenis Benson,” ujarnya.
Ia mengatakan untuk rokok asal Malaysia tersebut sering ditemukanya beredar di wilayahnya dengan berbagai merk seperti Era dan Parkway. Dirinya juga kurang tahu bagaimana rokok Malaysia tersebut bebas dijual.
“Harga rokok itu sekarang Rp15 ribu per bungkus,” ucap HI.
Sementara Fransiskus, Kepala Desa Seriang Kecamatan Badau mengatakan di desanya ada toko yang berjualan rokok Malaysia yakni Era dan Parkway.
“Saya yakin pasti ada yang mengedarkanya. Kita berharap dari Bea Cukai tetap bekerja semaksimal mungkin. Stop barang-barang ilegal. Dan cintailah produk Indonesia,” pungkas Fransiskus. (opik)





Discussion about this post