JURNALIS.co.id – Kurang lebih lima belas menit diguyur hujan, Terminal Mempawah banjir, Selasa (08/08/2023) pukul 21.45 WIB. Akibatnya sejumlah konsumen hidangan kuliner terpaksa berendam kaki dan membubarkan diri. Bahkan pedagang ada yang mengemasi peralatan jualannya.
Genangan air hujan tersebut disebabkan sistem drainase atau saluran pembuangan yang dinilai kurang bagus dan tersumbat.
“Di sini bang kalau hujannya lebat sebentar saja langsung banjir. Apa lagi hujan sampai tiga jam atau lebih, kadang barang barang kami yang diletakan di tanah sampai hanyut,” kata Dadang, salah satu pedagang Terminal Mempawah.
Diterangkan Dadang, kondisi ini sudah dari tahun ke tahun terjadi. Tidak ada tindakan pemerintah daerah untuk memperbaiki saluran air. Malah yang terjadi sumbatan saluran air semakin parah.
“Kita berharap pihak terkait dapat mengatasi masalah ini,” harap Dadang.
Sementara Imah, salah seorang konsumen sangat menyangkan kondisi Terminal Mempawah yang sering kebanjiran saat hujan.
“Kadang kita sedang makan tiba-tiba hujan terpaksa harus berhenti. Dan tak jarang juga pesanan yang belum dibuat kita batalkan, karena melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk makan,” ujar gadis cantik asal desa Pasir Mempawah Hilir.
Pantuan wartawan media ini, memang terlihat beberapa pembeli membatalkan diri untuk singgah di warung-warung yang berada di Terminal Mempawah.
“Maaf ya bang tak jadi singgah, soalnya bawa anak-anak. Ketemu air, anak suka main air, takut sakit,” ujar salah satu calon pembeli dari luar kota Mempawah yang sudah masuk di warung namun terpaksa menunju kembali mobil Avanza putihnya untuk pergi dari lokasi genangan air.
Air membanjiri warung, terutama barisan di arah timur dekat Gedung Sekretariat Partai Golkar. Sementara barisan warung berada di Teras Tompok yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Mempawah aman dari banjir karena bangunan berlantai tinggi dan permanen. Hanya saja lokasi parkir di depan teras tompok tetap tergenang air. (afs)
Discussion about this post