Oleh: Wak M@nk

KETUA Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar jadi primadona bakal calon Wakil Presiden (Wapres) Indonesia. Setidaknya, ada dua poros kekuatan bakal calon Presiden yang santer menggandeng pria karib disapa Cak Imin ini. Sebelumnya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang menjagokan Prabowo Subianto sebagai bakal calon Presiden menggadang-gandang Cak Imin pendampingnya.
Belakangan, Anies Baswedan dikabarkan berpasangan dengan Cak Imin. Anies diusung sebagai calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Di koalisi ini ada Partai NasDem, PKS dan Demokrat. Di awal terbentuknya KPP, partai Demokrat berambisi menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Anies.
Sontak, partai Demokrat marah dapat kabar Anies akan berpasangan Cak Imin. Partai besutan Sosilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menuding Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies sebagai pengkhianat. Kader partai Demokrat se-Indonesia diintruksikan take down baliho gambar Anies – AHY. Teranyar, Demokrat mencabut dukungan terhadap Anies. Sedangkan PKB segera deklarasikan pasangan Anies – Cak Imin.
Jadi menarik. Tapi bukan soal bakal calon Presidennya. Apalagi, calon Presiden sudah bisa diprediksi jauh-jauh hari. Menarik sekarang karena perebutan bakal Cawapres. Dalam hal ini, Cak Imin selaku Ketum PKB.
Tidak bisa dipungkiri PKB merupakan representasi organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU). Walau Nahdliyin juga ada bernaung di partai politik lain. Diklaim, 59,2 persen dari seluruh penduduk beragama Islam di Indonesia sebagai Nahdliyin. Sama halnya dengan Partai Amanat Nasional (PAN) identik dengan Muhammadiyah.

Di sini lah seksinya sosok Cak Imin. Para bakal calon Presiden berupaya merebut simpatik suara Nahdliyin. Dan untuk saat ini, Cak Imin dianggap sosok yang paling mewakili NU. Ayahnya, Muhammad Iskandar, guru di Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Jombang. Ibunya, Muhasonah Iskandar kemudian menjadi pemimpin pesantren tersebut.

Tidak hanya itu, kakeknya, KH Bisri Syansuri merupakan ulama besar sekaligus pejuang dan pendiri NU. Dia didaulat menerima penghargaan Pahlawan Santri dalam Penganugrahan Santri of The Year 2017. Silsilah Cak Imin ini menjadi modal menguatkannya jadi pendamping bakal calon Presiden yang ingin merebut suara kaum Nahdliyin.
Jika berkaca dari perolehan hasil pemilu 2019, DPR RI, PKB meraih 9,69 persen suara. PKB memperoleh suara tertinggi kelima dengan 58 kursi di Senayan. Angka tersebut masih sangat jauh dari jumlah Nahdliyin sebesar 59,2 persen. Apa benar Cak Imin bisa dongkrak suara ‘seksi’ NU? (*)
*Penulis: Praktisi Media





Discussion about this post