JURNALIS.co.id – Wakil Bupati Ketapang, Farhan merespon Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang memicu kabut asap pekat. Asap tak hanya menyelimuti lokasi Karhutla namun juga sudah merambah ke pusat kota.
Farhan mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Menurut dia, Pemkab Ketapang bersama seluruh stakeholder, sudah bekerja maksimal dalam upaya pencegahan dan penanggulangannya.
“Tapi kita juga punya kelemahan, seperti luasan yang rawan Karhutla di Ketapang ini cukup besar, sosialisasi imbauan terus kita lakukan, tapi masih ada saja masyarakat membakar lahan,” kata Farhan, Senin (04/09/2023).
Farhan mengaku, dirinya akan mengumpulkan seluruh unit kerja untuk kembali membahas penanganan Karhutla secara efektif.
Jika nanti, lanjut Farhan, keputusannya akan dilakukan pembasahan di beberapa lokasi dinilai efektif, maka pihaknya akan melakukan hal tersebut.
“Namun jika penegakan hukum yang lebih efektif, kita akan lakukan penegakan hukum. Jadi kami akan membahas ini,” ujarnya.
Ia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Ketapang sudah siap dalam menyiapkan anggaran. Satu di antaranya adalah Belanja Tidak Terduga (BTT). Bilamana dinilai kondisinya sudah darurat, anggaran itu akan dikeluarkan untuk penanganan bencana Karhutla.
“Kami sudah memetakan hari Minggu kemarin, di belahan utara dan selatan terjadi kebakaran besar. Ini juga kita tangani cepat, terutama water bombing helikopter, itu yang saat ini dapat membantu kita, karena akses jalan untuk menjangkau lokasi Karhutla tidak ada,” sebutnya.
Dia menambahkan, apabila kondisi Karhutla dan kabut asap dinilai semakin parah. Bukan tidak mungkin, pihaknya bakal meningkatkan status Karhutla dari siaga manjadi darurat.
“Untuk sekolah, anak-anak pelajar ini sudah dikeluarkan surat edaran, belajar dari rumah, tapi kalau PNS, tetap bekerja di kantor,” ucapnya.
Farhan juga meminta pihak rumah sakit untuk bersiap dalam menghadapi lonjakan pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). (lim)
Discussion about this post