

JURNALIS.co.id – Sebanyak 13 Warga Negara Asing (WNA) ‘angkat kaki’ dari Kabupaten Kapuas Hulu. Sebelumnya orang asing tersebut bekerja di perusahaan kayu dan tambang di Bumi Uncak Kapuas.
“9 orang yang bekerja di perusahaan tambang PT Borneo Mandiri Mineral di Desa Bunut Hulu, 2 orang bekerja di perusahaan kayu PT Kawerdar Wood Industry (KWI) dan 2 orang bekerja di perusahaan kayu PT Toras. Mereka semua sudah pulang kampung karena habis kontrak,” kata Joenari Anthony Marpaung, Kasubsi Teknologi informasi, Intelijen dan Penindakan Kemigrasi Imigrasi Kelas III Putussibau baru-baru ini.
Joenari mengatakan belasan orang asing ini sudah pulang kampung ke nagara asal mereka sejak bulan Juni 2023 lalu. Untuk saat ini pun jumlah warga asing di Kapuas Hulu tersisa 23 orang.
“23 orang ini semuanya adalah misionaris dari berbagai negara,” ucapnya.
Lanjut Joenari, untuk pengawasan orang asing di Kapuas Hulu, pihaknya kerap melakukannya seperti melakukan pengecekan ke hotel-hotel.
“Pengawasan terhadap keluar masuknya orang asing di daerah sangat penting dalam upaya menciptakan kondusifitas daerah,” ujarnya.
Joenari mengatakan Imigrasi Putussibau membutuhkan peran serta dari masyarakat dalam memberikan informasi terkait keberadaan orang-orang asing.
“Informasi dari semua pihak sangat kita butuhkan, agar kita secepatnya bisa melakukan antisipasi jika ada hal-hal yang dapat menganggu ketentraman dan kedaulatan,” ucapnya.
Menurut dia, perlu kerja sama seluruh pihak melakukan tugas pengawasan. Pengawasan terhadap orang asing yang masuk ke wilayah Kapuas Hulu diperketat guna menjaga dan menciptakan kehidupan masyarakat yang aman dan berdaulat.
“Kehadiran dan keberadaan orang asing di daerah harus terus dipantau dan didata sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal-hal di luar dugaan yang dapat merugikan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Joenari, masuknya orang asing di daerah tentu baik-baik saja, sepanjang keberadaan mereka tidak menimbulkan masalah atau hal-hal merugikan masyarakat.
“Sepanjang masuknya orang asing menguntungkan bagi daerah seperti investasi dan pengembangan daerah tentu kita sangat mendukung,” pungkas Joenari. (opik)