JURNALIS.co.id – Seorang warga Desa Kantuk Asam menyerahkan sebuah granat ke Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 10/Bradjamusti, Kamis (12/10/2023). Penyerahan granat non aktif ini merupakan upaya Satgas Pamtas dalam melakukan penggalangan kepada warga perbatasan.
Komandan SatgasPamtas RI-Malaysia Yonarmed 10/Bradjamusti, Mayor Arm Ady Kurniawan mengatakan kronologis berawal dari seorang warga Kantuk Asam berinisial B (44) melaporkan kejadian penemuan granat tangan tersebut saat sedang melaksanakan nugal padi di desanya.
“Warga desa tersebut menemukan benda bentuk bulat tersebut yang diduga bahan peledak atau granat tangan saat sedang menanam padi di area tersebut,” Dansatgas dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (12/10/2023).
Dansatgas mengatakan warga desa tersebut melaporkan kepada Sertu Kadek Wisnu Wadanpos Kantuk Asam yang pada saat itu memang sedang membantu warga desa binaan melaksanakan nugal. Selanjutnya Sertu Kadek melaporkan kepada Lettu Arm Arya Abdi Rekhan selaku Danpos Kantuk Asam.
“Setelah dipastikan bahwa penemuan benda tersebut yaitu granat non aktif, warga desa tersebut menyerahkan benda atau granat non aktif tersebut kepada Pos Kantuk Asam Satgas Pamtas Yonarmed 10/Bradjamusti kemudian barang bukti benda tersebut di amankan di Pos Kantuk Asam yang nantinya akan diserahkan kepada Kotis Satgas Pamtas Yonarmed 10/Bradjamusti,” terangnya.
Dansatgas mengapresiasi tindakan warga yang memberi informasi penemuan granat kepada TNI tersebut dalam hal ini Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarmed 10/Bradjamusti. Hal ini sebagai bukti bahwa masyarakat perbatasan sudah sangat menyadari terkait bahaya benda tersebut serta pengamanan jika menemukan benda mencurigakan seperti amunisi atau bahan peledak.
“Hal ini sebagai bukti keberhasilan kedekatan dan penyuluhan akan bahaya penyimpanan senpi yang selalu di sosialisasikan pos-pos Satgas Pamtas Yonarmed 10/Bradjamusti kepada warga desa binaannya,” pungkasnya. (opik)
Discussion about this post