Peduli Kesehatan di Lingkungan Pondok Pesantren, Dompet Ummat Inisiasi Pos Sehat Santri

Pelantikan 29 orang santri Husada putra dan putri untuk menjadi garda depan dalam program Pos Sehat Santri. Foto: Dompet Ummat Kalbar

JURNALIS.co.id – Masih banyak pesantren yang belum menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dampaknya penyakit kulit diderita para santri. Demikian disampaikan Direktur Dompet Ummat Kalimantan Barat, M Yusuf berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya.

“Kami survei ke beberapa pesantren, termasuk pengobatan yang terakhir bulan lalu banyak yang gatal-gatal,” kata Yusuf saat launching program Pos Sehat Santri sekaligus pelantikan Santri Husada di Pondok Pesantren Al Murobbi, Jalan Nipah Kuning Dalam, Kelurahan Pal 5, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, kemarin.

Berdasarkan data tersebut, kata Yusuf, pihaknya pelajari bahwa lingkungan pondok pesantrennya padat, hidup dalam satu tempat sama dan dalam waktu lama yang menimbulkan risiko penyakit menular.

“Scabies misalnya dan jika tidak ditangani penyakit ini cepat sekali menular, sehingga akan mengganggu aktifitas belajar mengajar santri,” ujarnya.

Yusuf menyampaikan Dompet Ummat menginisiasi program Pos Sehat Santri sebagai salah satu wujud upaya kesehatan di lingkungan pondok pesantren. Yaitu dengan prinsip oleh, dari, untuk dan bersama warga pondok pesantren. Pihaknya berharap dari program ini masyarakat pesantren menerapkan perubahan perilaku sehat di lingkungannya.

Baca Juga :  Wabup Farhan Hadiri Penandatanganan NPHD dan Penyerahan Hibah Daerah

“Sehingga harapan kami santri bisa sehat dan bisa fokus untuk belajar,” harapnya.

Selain launching program, Dompet Ummat juga melantik 29 orang santri Husada, baik putra dan putri yang akan menjadi garda depan dalam program Pos Sehat Santri ini.

Pimpinan Ponpes Al MUrobbi diwakili Heri Susanto mengapresiasi tinggi inisiasi Dompet Ummat yang telah memilih pesantren mereka dalam memberikan sumbangsih pada kondisi kesehatan para santri.

Menurutnya, masalah kesehatan kulit di pesantren-pesantren memang kadang menjadi persoalan di tengah para santri. Adanya program Pos Sehat Santri, kata dia, tentu sangat membantu pesantren dalam memberikan pelayanan dan pemahaman kesehatan kepada para santri.

“Program ini tentu kami apresiasi, semoga menjadi amal jariah untuk semuanyam,” kata Heri.

Di tempat sama, Hablul Bahri selaku Bendahara Lembaga Kesehatan Nahdatul Ulama Kalbar mengungkapkan kesiapan untuk menjadi mitra kesehatan Dompet Ummat.

“Kami siap bersinergi, karena ada ratusan pesantren yang bisa dibantu untuk kesehatannya,” imbuh Hablul.

Hadir pula Kasi PD dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kota Pontianak, Sumargi Yahya. Menurutnya, pondok pesantren memang membutuhkan perhatian, terutama masalah kesehatannya. Apalagi saat ini ada 32 Ponpes di Kota Pontianak yang sudah mengantongi izin operasional. Ia berharap para santri husada dapat menyimak dengan baik dan ada komitmen untuk menerapkan apa yang telah dipelajari di program Pos Sehat Santri.

Baca Juga :  Bahasan Ajak ASN Bangkit Kejar Ketertinggalan Akibat Pandemi Covid-19

“Saya juga mengimbau bagi pesantren untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi santri agar kesehatannya bisa optimal,” pesan Sumargi.

Analis Kesehatan Seksi Tata Kelola Masyarakat Promkes dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Pontianak, Hotmasita Harahap berterima kasih atas inisiasi Program Poskestren atau Pos Sehat Santri di Pondok Pesantren Al Murobbi Nipah Kuning.

Hotmasita menilai ini merupakan bukti nyata dan dedikasi semua pihak dalam meningkatkan kualitas kesehatan individu maupun kelompok di suatu wilayah.

“Saya berpesan pada santri Husada aga menjadi contoh dan mampu menerapkan perilaku kesehatan selain itu saya juga berpesan agar program ini bisa berjalan secara konsisten dan berkesinambungan dengan melibatkan banyak pihak seperti dinas kesehatan, dan puskesmas terdekat sehinga tujuan yang diharapkan dapat segera tercapai,” pungkas Hotmasita. (m@nk)


Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?