JURNALIS.co.id – PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group berencana menjadikan kegiatan Forum Silaturrahmi Masyarakat (Forsimas) sebagai agenda rutin. Pasalnya, Forsimas diyakini akan menjadi wadah pemersatu antara perusahaan dan masyarakat.
“Tahun ini sudah kita lakukan di seluruh Group BGA, di sini (Region Nanga Tayap) yang keempat, berikutnya di Kalimantan Tengah. Tahun depan rencananya akan dijadikan rutin,” kata Direktur Utama PT Padang Sawit Mas (LSM) BGA Group, Kamsen Saragih, Selasa (21/11/2023).
Kamsen menyebut, Forsimas dapat digunakan sebagai wadah penyambung silaturahmi antara perusahaan dengan tokoh-tokoh masyarakat, maupun masyarakat sekitar perusahaan. Tujuannya untuk menyerap aspirasi masyarakat.
“Dari aspirasi itu akan dijadikan pedoman buat kita, langkah apa yang kita lakukan untuk meredam, mungkin suasana sosial ke depan, serta untuk mendapatkan informasi yang positif,” sebut Kamsen.
“Paling tidak mendapat masukan, yang kemudian kami diolah untuk selanjutnya diselesaiakan, supaya gejolak sosial tidak meledak,” timpalnya.
Mengenai sejumlah masukan menonjol dari Forsimas yang telah dilaksanakan BGA di empat Region, menurut dia secara umum hampir sama. Misalnya seperti tenaga kerja, dan masalah koperasi
Namun, diakui dia, di Region Nanga Tayap sangat luar biasa. Sebab 71 persen dari kurang lebih 3.000 tenaga kerja di Perusahaan merupakan tenaga lokal.
“Di sini luar biasa, 71 persen dari seluruh tenaga kerja adalah tenaga lokal. Tapi kalau di Region Sungai Rasau, tenaga kerja menjadi isu, karena mungkin posisinya (tenaga kerja luar dan lokal, red) 60 dan 40,” terangnya.
Sedangkan masalah koperasi, dianggap menonjol lantaran erat kaitannya dengan kemitraan. Kendati demikian, sejauh ini pihaknya telah mencapai angka di atas mandat pemerintah.
“Pada umumnya di kita mencapai kurang lebih 31 persen luas kebun masyarakat, kalau mandat pemerintah itu 20 persen, artinya kita sudah keluar atau lebih tinggi 11 persen dari mandat itu,” tambahnya. (lim)
Discussion about this post