JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan dalam era digitalisasi harus cepat dan adaptif. Jangan sampai salah kaprah, digitalisasi harusnya lebih banyak ekosistem terbangun dengan jejaring yang bergerak.
“Percepatan pelayanan jadi ukurannya, bukan hanya formalitas. Ada aplikasi ini, aplikasi itu, tapi apa dampak manfaat dan bagaimana menjadi satu Interoperabilitas. Jadi, misalnya seperti sistem data dan informasi,” kata Muda usai menjadi inspektur upacara memperingati HUT ke-52 Korpri, Rabu (29/11/2023).
Muda menyampaikan percepatan pelayanan dilakukan dengan lebih efektif, terutama memikirkan para generasi penerus bangsa.
“Di situlah letaknya, ukuran kita mengabdi yang selalu memikirkan generasi. Jadi, hak dasar itu yang paling utama,” ucapnya.
Di era sekarang, kata Muda, sebenarnya masalah netralitas dengan sendirinya akan terbentuk. Pikirannya yang selalu substantif.
“Jadi bukan hanya performalitas, tapi substantif, yaitu hal-hal yang benar-benar langsung dirasakan oleh rakyat. Bukan cuma citra dan hal-hal seperti menara gading, yang cantik di permukaan, tetapi keropos di bawah. Jadi harus yang kokoh akarnya dan harus benar-benar dirasakan,” terangnya.
Intinya, lanjut Muda, harus tidak ada kemiskinan baru. Bagaimana melakukan layanan terbaik. Sebagai alat negara, berinstrumen untuk membuat tidak ada pembiaran-pembiaran, sehingga tidak menjadi banyak kemiskinan, pengangguran dan ketidakberdayaan.
“Itu yang harus kita perankan,” ucapnya.
Muda menambahkan Korpri melakukan kewajibanya untuk membangun para generasi. Namun saat ini kebanyakan lebih banyak menuntut keinginannya.
“Jangan kita dulu menuntut. Kita harus menuntut diri sendiri, bagaimana kita sudah melakukan ini dengan benar dan baik. Jadi kesejahteraan muncul ketika kita melakukan hal terbaik,” pungkas Muda. (sym)
Discussion about this post