JURNALIS.co.id – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Pontianak melempem terhadap agen Kapal Motor (KM) Intas Mas, PT TLB, yang melakukan bongkar muat tanpa izin alias ilegal ratusan ekor babi di dermaga di Kabupaten Kubu Raya. Pasalnya, KSOP Pontianak hanya beri teguran atau peringatan.
Kepala Seksi Perencanaan dan Pembangunan KSOP Pontianak, Arif Maulana Hasan mengatakan telah melakukan pemanggilan terhadap agen pelayaran KM Intan Mas, pada Rabu 17 Januari 2024 lalu.
Dari pemanggilan itu, lanjut dia, telah dilakukan klarifikasi tersebut. Hasilnya Kantor KSOP Pontianak telah mengeluarkan teguran terhadap ketidak pemenuhan penyandaran maupun kegiatan bongkar muat yang dilakukan agen kapal.
“Sesuai arahan Penjabat Gubernur Kalbar kami masih akan melakukan investigasi lebih mendalam terhadap masalah ini,” kata Arif, Selasa (23/01/2024).
Arif menerangkan untuk sanksi hukumnya, pihaknya masih mendalami unsur lainnya. Karena investigasi mendalam yang dilakukan masih akan mengumpulkan data dan informasi yang kemudian nanti dilaporkan ke Penjabat Gubernur.
“Ketika sudah didapatkan data dan informasi, maka kami akan melaksanakan sesuai permintaan Penjabat Gubernur. Jadi sampai di sini kami masih mengumpulkan data dan informasi,” ungkap Arif.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson memantau polemik bongkar muat hewan babi yang diduga tanpa seizin KSOP Pontianak.
Harisson meminta KSOP Pontianak melalui penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) melakukan penyelidikan mendalam dengan memanggil dan memeriksa pihak pemasok, agen kapal dan pihak dermaga.
“Saya berharap melalui penyidiknya, KSOP dapat mengungkapkan prosedur mana saja yang dilanggar dan melakukan tindakan sanksi sesuai kewenangan,” katanya.
Menurut Harisson, saat ini sedang persiapan menyambut tahun baru Imlek, jangan sampai masalah tersebut menganggu rantai pasok hewan babi untuk masyarakat.
“Jika kemudian dalam proses penyelidikan KSOP Pontianak ditemukan pelanggaran, segera jatuhkan sanksi kepada agen kapal, pengusaha dan bahkan dermaga,” pintanya.
Harisson yakin, KSOP Pontianak sudah paham apa yang mesti dilakukan untuk mengungkap peristiwa tersebut. Ia juga meminta KSOP agar tegas dan berani dalam mengambil tindakan serta langkah yang diperlukan.
“Kalau ada intervensi dari siapapun laporkan ke saya,” tegas Harisson. (hyd)
Discussion about this post