JURNALIS.CO.ID – Museum Rekor Dunia Indonesia mengapresiasi dan memberi penghargaan kepada Bupati Jember Haji Hendy Siswanto atas prestasi murid SD, Pelajar SMP dan Siswa SMA yang membuat ribuan lukisan berbahan daur ulang.
Penghargaan tersebut untuk kategori lukisan terbanyak dari bahan dasar daur ulang di Indonesia, dengan tajuk “Jember 2024 Lukisan”. Total karya lukisan dari bahan dasar daur ulang yang terkumpul sejumlah adalah 7.820 lukisan.
Berita sebelumnya, penghargaan MURI diterima Haji Hendy bersama Wakil, Gus Firjaun dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Alun-alun Jember pada 2 Mei kemarin.
“Lukisan inikan dapat MURI. Lukisan bakal berkelanjutan terus. Sebab minat anak-anak cukup luar biasa,” kata Hendy Siswanto usai memimpin High Level Meeting pengendalian inflasi daerah di Gedung Serbaguna Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Jumat (3/5/2024).
Ribuan lukisan dipajang di ruang belakang kantor Dinas Pendidikan Jember. Melihat lukisan, ada yang terbut dari bahan dasar dari panci, galon air, tampah, telenan/langgeng, piring, payung, tutup timba cat dan banyak barang bekas lainnya. Barang-barang tersebut menjadi media lukis, cat air atau cat minyak.
“Kami akan datangkan anak-anak sekolah rutin setiap hari, untuk melihat ini. Salah satu bagian destinasi yang dikunjungi,” kata Hendy.
Lukisan memang dipajang dan tertata rapi di belakang kantor Dinas Pendidikan Jember. Dibuat untuk menjadi tujuan destinasi edukasi di Kabupaten Jember.
Untuk diketahui, pada peringatan Hardiknas 2024, Pemkab Jember juga melaunching program Angkutan Sekolah Gratis dan Angkutan Jember Keliling.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Hadi Mulyono menceritakan, bagaimana ide awal lukisan-lukisan tersebut.
Para guru melihat banyak barang-barang rumah tangga yang sudah tidak terpakai atau barang bekas, yang sebenarnya masih bisa didaur ulang. Tetapi bukan dijual ke tukang loak.
“Pesan kedua adalah potensi anak-anak yang bisa berkarya Lukis. Kita bantu supaya tersalurkan. Sehingga barang-barang yang tidak berguna bisa bernilai lebih,” terang Hadi.
Hadi sependapat dengan ide dan gagasan Bupati Hendy untuk mengundang anak-anak sekolah datang melihat lukisan. “Dalam beberapa hari ini kita rencanakan, mereka melihat secara langsung keseluruhan lukisan itu di sini,” ucap Hadi.
Ia melanjutkan, sesungguhnya tidak ada niatan untuk mencatatkan rekor pada lukisan dari bahan daur ulang. Namun melihat animo anak-anak yang besar, Hadi berinisiatif menghubungi MURI. (Sgt)
Discussion about this post