JURNALIS.CO.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sanggau memastikan pemeriksaan kesehatan terhadap tiga pasangan bakal calon (balon) peserta Pilkada Sanggau 2024 telah berjalan sesuai prosedur.
Kepastian itu disampaikan Bawaslu setelah melaksanakan pengawasan melekat terhadap seluruh proses pemeriksaan kesehatan bagi tiga pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sanggau di RSUD dr Soedarso Pontianak. Pemeriksaan kesehatan berlangsung pada 31 Agustus – 2 September 2024.
Sesuai jadwal KPU, pasangan Yohanes Ontot-Susana Herpena dan pasangan John Hendri-Usman menjalani pemeriksaan kesehatan pada hari yang sama. Yakni pada 31 Agustus 2024, dua pasangan ini menjalani pemeriksaan fisik, dan pada 1 September 2024 menjalani pemeriksaan jiwa.
Sementara pasangan Yansen Akun Effendy-Andreas Sisen menjalani pemeriksaan fisik pada tanggal 1 September 2024, dan menjalani pemeriksaan jiwa pada tanggal 2 September 2024.
“Pemeriksaan kesehatan bagi tiga pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Sanggau telah selesai tadi sore. Selama proses pemeriksaan kesehatan, kami melakukan pengawasan melekat pada setiap tahapan untuk memastikan bahwa seluruh prosedur diikuti dengan benar,” kata Komisioner Bawaslu Sanggau, Jokomulyo Hari Setiawan, Senin (02/09/2024).
Pihaknya, Jokomulyo menyampaikan, juga melakukan pemantauan langsung terhadap interaksi antara bakal calon dan tim medis untuk menghindari adanya intervensi yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
Ia menyebut, pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi oleh tiga pasangan bakal calon dalam proses pencalonan. Sehingga perlu dilakukan pengawasan melekat untuk memastikan transparansi dan akurasi hasil pemeriksaan.
Jokomulyo menambahkan, pemeriksaan kesehatan meliputi berbagai aspek dan dilakukan juga tes narkotika, yang semuanya dinilai oleh tim medis yang kompeten dan independen.
“Kami ingin proses pemeriksaan kesehatan berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh KPU dan pihak rumah sakit. Pengawasan yang kami lakukan sangat ketat, terutama dalam menghindari potensi kecurangan atau manipulasi data kesehatan bakal calon,” pungkasnya. (jul)
Discussion about this post